Galeri

Permudah Vaksin bagi Masyarakat Adat

  Sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, Masyarakat Adat telah melakukan respon cepat dan berbagai upaya sedini mungkin dalam mengantisipasi penyebaran virus. Nyaris tak ada kasus yang ditemukan di komunitas adat ketika Covid-19 merebak di awal hingga pertengahan tahun 2020. Namun, dengan semakin memburuknya situasi dan merebaknya bermacam varian virus, pertahanan Masyarakat Adat akhirnya menghadapi tantangan yang kian sulit dibendung. Selain terus memperkuat penerapan protokol kesehatan dan pembatasan sosial, pemerintah

Mengenal Siapa Itu Masyarakat Adat

  Istilah “Masyarakat Adat” sesungguhnya bukanlah hal yang asing bagi kita. Indonesia adalah negara dengan populasi Masyarakat Adat yang tinggi dengan perkiraan mencapai sekitar 40-70 juta jiwa, di mana 20 juta di antaranya adalah anggota AMAN. Dengan dinamika situasi yang ada, – di mana Masyarakat Adat sebagai kelompok minoritas seringkali mengalami diskriminasi, stigma, kekerasan, intimidasi, dan kriminalisasi, – definisi atas apa atau siapa itu Masyarakat Adat, terkadang masih dipahami secara

Pakai Baju Adat, Wilayah Adat Dibabat

Sudah jadi kebiasaan umum bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir di depan publik dengan baju adat. Salah satu rutinitas yang kerap ditunggu-tunggu itu, adalah penampilannya dalam Pidato Kenegaraan Tahunan dalam rangka HUT RI sekaligus Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI yang disiarkan langsung di saluran televisi nasional. Tahun ini, Jokowi hadir dengan pakaian adat Masyarakat Adat Baduy (Kanekes) dari Lebak, Banten, sedangkan Wakil Presiden

Akar Sengketa Wilayah Adat

Berbicara tentang masalah yang meliputi wilayah adat, memang pelik. Hal itu tidak hanya berbenturan dengan persoalan peraturan perundang-undangan yang ada terkait dengan Masyarakat Adat, melainkan pula ketersinggungannya dengan kawasan hutan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat luasan kawasan hutan di Indonesia mencakup 125,9 juta hektar atau sebesar 63,7 persen dari luas daratan negara ini. Dari total kawasan hutan yang ada itu, sekitar 88,2 juta atau sekitar 70 persennya telah

Mewujudkan “Kontrak Sosial” Baru

Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) yang diselenggarakan oleh AMAN bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah berlangsung dengan sukses secara daring. Perayaan selama satu hari penuh pada 9 Agustus 2021 itu menghadirkan rangkaian acara, termasuk sarasehan serta beragam pentas seni lewat Panggung Budaya. Ratusan peserta dari berbagai daerah dan kalangan pun melebur lewat selebrasi tersebut. Mereka ikut bergembira sekaligus menegaskan dukungan atas perjuangan Masyarakat Adat di Indonesia dan dunia. Melalui

Perayaan HIMAS 2021: Perlawanan untuk Bumi

Di tengah situasi pandemi, AMAN merayakan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) dengan cara yang spesial. Sarasehan dan Panggung Budaya akan diselenggarakan secara daring (online). Tahun ini, tema yang diusung adalah “Masyarakat Adat dan Kebudayaannya: Perlawanan untuk Bumi.” Melalui Perayaan HIMAS 2021, Masyarakat Adat di Indonesia menegaskan pesan perihal wilayah adat sebagai fondasi kebudayaan. Sejarah HIMAS   HIMAS atau International Day of the World’s Indigenous Peoples yang dirayakan setiap 9

Ritual Tung Piong di Wolomotong, Sikka, NTT

Oleh Adrian Lawe*   Masyarakat Adat di Desa Wolomotong, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan masyarakat yang masih terikat kuat dengan tradisi serta adat dan budaya, salah satunya ritual penghormatan terhadap arwah leluhur. Bagi mereka, penghormatan tersebut adalah kewajiban mutlak. Masyarakat Adat di sana meyakini bahwa arwah leluhur memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan keberadaannya tidak boleh diremehkan, apalagi diabaikan jika tak ingin ditimpakan bencana