Sumatra Utara

Dukungan Pada Masyarakat Adat Meluas, Presiden Jokowi  Diminta Cabut Izin PT TPL

Jumat, 30 Juli 2021 Setelah 44 hari melakukan Aksi Jalan Kaki Tutup PT Toba Pulp Lestari, 11 perwakilan warga dari Tano Batak, di kawasan Danau Toba–yang menamakan diri Tim 11 Ajak Tutup TPL–tiba di Jakarta pada Selasa, 27 Juli 2021 usai menempuh perjalanan 1.700 kilometer dari Danau Toba, Balige, Sumatera Utara. Tiga orang dari mereka, antara lain Togu Simorangkir, pegiat literasi dan penerima Anugerah Kick Andy Heroes 2019; Anita Martha

Ajak Tutup TPL Tiba di Jakarta

Setelah 44 hari melakukan Aksi Jalan Kaki Tutup PT Toba Pulp Lestari (Ajak Tutup TPL), 11 orang pegiat lingkungan tiba di ibu kota pada Selasa, 27 Juli 2021. Ketibaan mereka disambut hangat oleh para sahabat dan masyarakat. Tapi, tidak oleh pihak kepolisian yang telah dipersiapkan untuk menghadang mereka bertamu ke Istana Kepresidenan Jakarta. Sekitar jam dua siang itu, Togu Simorangkir, Irwandi Sirait, dan Anita Martha Hutagalung bersama delapan orang pendamping,

Memberi Izin Mudah, Mencabutnya Berbelit

Oleh Nestor Rico Tambunan Pemerintah sering terasa begitu mudah memberikan izin konsesi hutan kepada korporasi. Tapi, begitu sulit dan berbelit untuk mencabut konsesi dan mengembalikannya ke Masyarakat Adat. Hal itu dapat dilihat dari contoh kasus hutan adat yang kerap disebut sebagai tombak haminjon (hutan kemenyan) pada Masyarakat Adat Pandumaan-Sipituhuta di Sumatera Utara. Kronologi kasus itu dapat ditarik bertahun-tahun ke belakang, tepatnya pada November 1984. Saat itu, PT Inti Indorayon Utama

Masyarakat Adat Serukan #TutupTPL

Oleh Nurdiyansah Dalidjo Situasi Masyarakat Adat kembali bergejolak di Tano Batak (Tanah Batak), Sumatera Utara. Pada awal Juli lalu (7/7/2021), sekitar 750 orang warga adat dan petani di Kabupaten Tapanuli Utara, turun ke jalan. Gelombang protes tersebut hanyalah satu dari serangkaian bentuk kemarahan yang dilontarkan mereka untuk mendesak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara mendukung penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL). Di media sosial, tagar #TutupTPL turut mengemuka. Di Balik Seruan Tutup

Garda Depan Kedaulatan Pangan

Oleh Nurdiyansah Dalidjo Rakyat Penunggu adalah komunitas adat yang berada di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Tahun 2017 lalu, AMAN menyelenggarakan Kongres Masyarakat Adat Nusantara Kelima (KMAN V) di sana, tepatnya di Kampung Tanjung Gusta yang merupakan wilayah adat yang telah direklaim dari PT Perkebunan Nusantara Dua (PTPN II). Suasana di Kampung Tanjung Gusta dan kampung-kampung sekitarnya begitu kering di musim kemarau. Tetapi, Masyarakat Adat di sana terus bergerak. Setelah

Aksi Jalan Kaki Toba – Istana

AMAN – Aksi jalan kaki AJAK TUTUP TPL yang dilakukan Togu Simorangkir bersama TIM 11 adalah puncak akumulasi konflik-konflik pertanahan tanah ulayat dan sosial antara pabrik pulp PT Toba Pulp Lestari dengan komunitas-komunitas Masyarakat Adat di Tano Batak yang sudah berlangsung 30 tahun lebih. Trio Togu Simorangkir, Anita Martha Hutagalung, Irwandi Sirait dengan 8 orang anggota tim pendukung berjalan kaki dari Balige ke Jakarta, sejauh 1.800 kilometer, untuk menemui Presiden

Bupati Tapanuli Utara Resmikan Rumah Pembibitan Kemenyan di Komunitas Adat Tornauli

Bupati Tapanuli Utara, Drs.Nikson Nababan meresmikan Rumah Pembibitan Kemenyan, miliki Komunitas Masyarakat Adat Huta Tornauli, Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Rabu (12/8/2020). Peresmian dimaksud ditandai dengan seremonial pengguntingan pita, rumah pembibitan seluas kurang lebih 500 meter tersebut. Dalam sambutannya, bupati menegaskan bahwa pihaknya akan segera menuntaskan pembentukan Peraturan Daerah (Perda) Tapanuli Utara tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat. Dia juga berjanji akan mendukung pembibitan yang dibuat oleh masyarakat, baik berupa