Perlawanan untuk Bumi

Mewujudkan “Kontrak Sosial” Baru

Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) yang diselenggarakan oleh AMAN bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah berlangsung dengan sukses secara daring. Perayaan selama satu hari penuh pada 9 Agustus 2021 itu menghadirkan rangkaian acara, termasuk sarasehan serta beragam pentas seni lewat Panggung Budaya. Ratusan peserta dari berbagai daerah dan kalangan pun melebur lewat selebrasi tersebut. Mereka ikut bergembira sekaligus menegaskan dukungan atas perjuangan Masyarakat Adat di Indonesia dan dunia. Melalui

Pidato Sekretaris Jendral Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Sekjen AMAN) Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) 9 Agustus 2021

“Masyarakat Adat & Kebudayaan: Perlawanan untuk Bumi”   I yayat u santi! Saya merasa berbahagia hari ini dan ini mungkin ini sudah diatur Sang Pencipta dan leluhur. Dalam setahun terakhir, yang terngiang dalam pikiran saya, adalah salam dari Minahasa itu. Angkat pedangmu dan maju berperang! Kita saat ini sedang dalam situasi perang melawan diri sendiri, penjajahan berupa perampasan wilayah adat, dan penjajah yang merampas wilayah adat. Perang juga melawan Covid-19.

Perayaan HIMAS 2021: Perlawanan untuk Bumi

Di tengah situasi pandemi, AMAN merayakan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) dengan cara yang spesial. Sarasehan dan Panggung Budaya akan diselenggarakan secara daring (online). Tahun ini, tema yang diusung adalah “Masyarakat Adat dan Kebudayaannya: Perlawanan untuk Bumi.” Melalui Perayaan HIMAS 2021, Masyarakat Adat di Indonesia menegaskan pesan perihal wilayah adat sebagai fondasi kebudayaan. Sejarah HIMAS   HIMAS atau International Day of the World’s Indigenous Peoples yang dirayakan setiap 9