Perempuan AMAN

Representasi Perempuan Adat di Media Massa, Minim

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perempuan adat dalam media massa belum direpresentasikan secara proporsional. Perempuan sebagai pemimpin di kampung tidak terekspos perannya. Representasi seluruh perempuan adat nusantara di media massa tidak keluar. Porsi kecil pemberitaan perempuan adat terbatas pada perempuan adat berprestasi yang berakibat pemberitaan tidak mendalam sesuai situasi nyata dan peran penting perempuan adat sebagai bagian dari masyarakat adat. Demikian menurut Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dalam seminar dengan tema “Representasi

Perempuan Adat dan Perkembangannya

Laki-laki dan perempuan adalah setara. Namun dalam perjalannya menuju tingkat kesetaraan tersebut, perempuan adat masih terus menjadi sub ordinat atau bagian ke-dua dari aspek berbangsa dan bernegara. Dalam rumah tangga hingga ranah publik perempuan seringkali hanya menjadi pelengkap, perempuan masih dianggap sebagai nomor dua, hingga akhirnya membuat kebijakan pemerintah juga kurang menghargai perempuan dan dengan demikian membuatnya tidak setara dengan laki–laki. Sementara dalam sejarahnya baik itu dalam perjuangan merebut kemerdekaan

PEREMPUAN AMAN Sukses Gelar TOT Perempuan Adat

Perempuan adat hingga saat ini masih merasakan keterkungkungan dalam dirinya untuk bisa mengeskpresikan ide dan gagasannya, baik di rumah tangga, lingkungan (komunitasnya) hingga ke lingkungan publik yang lebih luas. Kondisi ini juga ditambah masih kurangnya kapasitas perempuan adat untuk menyadari hak dan kewajibannya dalam lingkup masyarakat atau bahkan dalam pribadinya sebagai perempuan adat. Untuk menyikapi kondisi itu, pada tanggal 1 hingga 6 April 2013 lalu, tepatnya di Kasepuhan Ciptamulya, Kabupaten

Perempuan Adat dan Pengambilan Keputusan

Training of Trainer (TOT) (Indigenous Women and Decision Making Processes) Cipta Mulya, April, 2013. Perempuan Adat Nusantara menyelanggarakan pelatihan bagi para Perempuan Adat untuk meningkatkan kemampuannya menjadi pelatih (trainer) pada kegiatan pelatihan Perempuan Adat dan pengambilan keputusan nasional. Peserta pelatihan adalah para Perempuan Adat utusan dari masing-masing region.  Pelatihan Perempuan Adat ini diselenggarakan pada dua tempat,  di Kasepuhan Cipta Mulya, tanggal 1-6 April 2013 dan di Toraja, 8-14 Mei 2013.