Pendiri AMAN

Ideng Putri: Menegakkan Warisan Leluhur

Jakarta (23/7/2019), www.aman.or.id – Hadirnya perusahaan tambang batubara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur telah memorak-porandakan kehidupan Masyarakat Adat atas wilayah adatnya dan identitas budayanya. Masyarakat Adat terusir dari wilayah adatnya karena ekspansi perusahaan terus dilakukan melalui perizinan yang diberikan oleh pemerintah. Sehingga mengakibatkan para pemuda/pemudi keluar dari kampung dan bekerja di perusahaan sebagai buruh pabrik. Ideng Putri, seorang perempuan adat Paser, tetap bertahan di kampung untuk memperjuangkan tanah

Selester: Membela Masyarakat Adat Tanpa Batas

Jakarta, www.aman.or.id – Penghancuran Masyarakat Adat di seluruh Indonesia dilakukan negara secara sistematis dan terstruktur. Kebijakan negara yang fokus pada pembangunan mengakibatkan Masyarakat Adat semakin jauh dan tergusur dari wilayah adatnya. Realitas sosial ini membangunkan hati nurani Selester untuk memperjuangkan hak-hak Masyarakat Adat bersama AMAN beserta pendukungnya. Selester Saguruwjuw, nama aslinya, salah satu pendiri AMAN, asal Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Kata Seles sebelum KMAN 1999, perjuangan Masyarakat Adat masih berwajah

Salah Satu Pendiri AMAN, Den Upa Rombelayuk, Wafat

Jakarta (2/6/2019), www.aman.or.id – Salah satu pendiri AMAN, Ibunda Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi, Den Upa Rombelayuk, wafat dini hari tadi di Toraja, Sulawesi Selatan. Ia menutup usia genap 74 tahun. Ibu Den, demikian dia disapa, wafat setelah dia sempat dibawa ke rumah sakit akibat tiba-tiba merasa sesak dan drop, pukul 11 malam kemarin. Kerabat, kolega, teman seperjuangan dan keluarga besar Masyarakat Adat se-nusantara seketika dikejutkan dengan kabar berpulangnya Ibu Den.