#MasyarakatAdatLawanCOVID19

Masyarakat Adat Dayak Seberuang Lakukan Ritual Tolak Bala Cegah COVID-19

Novi Soanti Infokom AMAN Kalimantan Barat Tolak Bala Bepenti’ adalah ritual yang dilakukan oleh Masyarakat Adat Dayak Seberuang, Kabupaten Sintang, untuk menangkal pandemik Covid-19. Ritual ini dilakukan di Desa Landau Panjang, Dusun Entajak, Kabupaten Sintang. Proses awal ritual yang dilakukan adalah membentuk  kayu (kumpang, buah) menjadi berbentuk manusia. Mengapa yang dipilih adalah kayu kumpang atau kayu buah? Kerena kedua jenis kayu ini dianggap memiliki mata, kaki, kepala dan nyawa sehingga menyerupai

Radio Gaung AMAN: Bagaimana Masyarakat Adat Menghadapi COVID-19?

Saat semua Masyarakat Adat, khususnya di Indonesia, masih terus memperjuangkan pengakuan atas hak-haknya, seluruh dunia kini sedang dihadapkan dengan munculnya pandemi global bernama Corona Virus Disease atau COVID-19. Menyerang terutama di kota-kota besar dan kini merambah hingga ke wilayah-wilayah adat. Pandemi ini adalah ancaman serius yang mematikan, terutama bagi Masyarakat Adat yang minim dari jangkauan pelayanan kesehatan terjangkau, berkualitas dan adil. Lalu bagaimana Masyarakat Adat di Indonesia merumuskan sikap untuk

Jaga Desa dan Wilayah Adat: Cara Masyarakat Adat Banua Lemo Melawan COVID-19

Baso Gandangsura (Anggota Komunitas Masyarakat Adat Banualemo Kepala Desa Bone Lemo, Kec. Bajo Barat, Kab. Luwu – Sulawesi Selatan) Hampir satu bulan lebih lamanya kita menghadapi wabah virus Covid-19. Perkembangan yang memprihatinkan atas masifnya penyebaran pandemi COVID-19 yang semakin hari semakin meningkat di seluruh dunia dan Indonesia khususnya. Wabah virus telah menelan ratusan korban jiwa dan menginfeksi ribuan warga lainnya. Pemerintah masih berada di persimpangan pilihan antara mengarantina wilayah atau

Seruan Donasi: #MasyarakatAdatLawanCOVID19

Masyarakat Adat merupakan kelompok yang paling terancam oleh penyebaran pandemi COVID-19 karena hidup di lokasi yang susah terjangkau dan minim pelayanan kesehatan negara. Namun demikian banyak Masyarakat Adat yang tanahnya sudah dirampas dan yang terpaksa hidup sebagai petani sawit. Mereka adalah termasuk dalam kelompok yang PALING TERANCAM di tengah pandemi global COVID-19. Masyarakat Adat melakukan berbagai inisiatif merespon penyebaran COVID-19: ritual tolak bala, karantina mandiri yang bermartabat, penutupan akses (lockdown)

Komunitas Adat Kampung Kalabli Palang Jalan, Cegah Penyebaran COVID-19

Tambrauw — Jalan Poros Trans Papua yang menghubungkan ibukota Provinsi Papua Barat, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Sorong dan Kota Sorong mulai hari ini (Sabtu, 4 April 2020) resmi dipalang. Pemalangan dilakukan oleh komunitas adat di Kampung Kalabli, Distrik Selemkai, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, sebagai upaya mencegah penyebaran wabah COVID-19. Semua kendaraan yang melintasi jalan ini dilakukan sterilisasi oleh petugas kesehatan dari Kabupaten Tambrauw. #SahkanRUUMasyarakatAdat #MasyarakatAdatLawanCOVID19