HIMAS 2020

Sekjend AMAN: Pemulihan Hak Masyarakat Adat Mesti Dimulai dengan Pengesahan RUU Masyarakat Adat

Supriyadi Sudirman Infokom AMAN Maluku Utara Menurut data Sawit Watch, di tahun 2019 terdapat 1.054 kasus tanah di dalam perkebunan monokultur sawit di Indonesia. Total kasus ini termasuk persoalan izin Hak Guna Usaha (HGU). Semuanya dianggap sebagai dampak dari adanya konversi lahan perkebunan sawit di wilayah Masyarakat Adat. Hal tersebut terungkap dalam diskusi “Tandan Sawit Interaktif Volume 11” yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Sawit Watch Indonesia. Sebuah organisasi masyarakat sipil yang

Pidato Sekjend AMAN di HIMAS 2020: Perkuat Ekonomi Gotong Royong dan Sahkan RUU Masyarakat Adat!

Supriyadi Sudirman Infokom AMAN Maluku Utara Covid-19 telah menyebabkan ekonomi di semua negara maju dan berkembang kian merosot dan meneyebabkan dampak krisis yang serius bagi tatanan kehidupan di kota hingga menjalar ke kampung. Dalam situasi ini, Masyarakat Adat di indonesia harus menanggung kondisi ini dengan pelik dan hilangnya harta benda atas perampasan wilayah adat yang terus tanpa henti meski di tengah pandemi. Padahal situasi di masa pandemi seharusnya menjadi catatan

Sekjen AMAN: Pandemi Menunjukkan Jalan Keluar!

Jamal Bobero Infokom PW AMAN Maluku Utara   Cuaca cerah yang direkam itu, tampil secara hangat di layar monitor, pohon Kratom dan tanaman padi turut memberikan kesejukan dalam pandang. Rumah betang atau rumah panjai, dan kehidupan di kebun dan aktivitas di pemukiman masyarakat turut membagi pesona indah dari eksistensial masyarakat adat dan keasrian lingkungan. Panorama di atas berasal dari sebuah film dokumenter karya bocah brilian berumur lima belas (15) tahun

Rukka Sombolinggi: COVID-19 Bukti Model Ekonomi Kapitalisme Global Gagal Total

Supriyadi Sudirman  Infokom PW AMAN Maluku Utara   Setiap pada 9 Agustus semua Masyarakat Adat di seluruh dunia merayakan hari Masyarakat Adat Sedunia yang di tetapkan oleh PBB. Merespon hal itu, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) selalu merayakan hari spesial yang disingkat menjadi HIMAS atau Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia. Namun perayaan kali ini berbeda dengan perayaan pada umumnya. Jika, setiap 9 Agustus Masyarakat Adat bertemu dan berkumpul pada satu

Rahung: "Imajinasi Kuliner Kita Miskin!"

Jamal Bobero Staff Infokom PW AMAN Maluku Utara   Mempertanyakan kembali keabsahan tentang keberagaman sebagai identitas bangsa Indonesia menjadi perlu dan sangat mendesak. Pluralitas suku-bangsa yang membentuk tubuh indonesia itu, seringkali menuai sakit, terutama yang diderita oleh masyarakat adat di seluruh Nusantara terkait dengan eksistensi komunitas. Banyak aspek dapat menjadi dalil akan problem tersebut. Benarkah Indonesia itu adalah negara dengan suku bangsa yang beragam? Keberagaman mana yang kita maksud dan

Rukka Sombolinggi: Akar Kekerasan Terbesar Perempuan Adat Terdapat pada Kebijakan Pembangunan

Jamal Bobero Staff Infokom PW AMAN Maluku Utara   Perempuan Adat adalah kelompok yang kelangsungan kehidupannya sangat bergantung pada keadaan lingkungan, pun dapat menjadi penentu keberlanjutan hidup komunitasnya. Jauh dan susah untuk mengakses sumber daya kehidupan, oleh perempuan adat, menjadi masalah serius untuk sebuah komunitas Adat. Melalui Seri Diskusi Masyarakat Adat ke-4 yang diselenggarakan oleh BRWA, Fokker LSM Papua, Econusa Foundation dan WRI Indonesia, masalah Perempuan Adat dikemas dalam webinar

Perempuan Adat Penting Perannya, tapi Masih Alami Diskriminasi

Budi Baskoro Infokom PD AMAN Kotawaringin Barat   “Sebuah bangsa tidak ditaklukkan sampai hati para perempuannya jatuh ke tanah. Tidak peduli seberapa berani prajuritnya atau seberapa kuat senjatanya.” Petikan peribahasa orang Cheyene, itu disampaikan Rukka Sombolinggi, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), untuk menggambarkan betapa pentingnya peran perempuan adat, dalam diskusi online bertemakan “Perempuan Adat dan Hak-hak atas Wilayah Adat dan Kekayaan Alamnya di Tanah Papua”, Rabu