Bencana Banjir

Update 23 Januari 2021: Bencana Banjir Dan Tanah Longsor Kalimantan Selatan

Tim Tanggap Darurat AMAN masih terus melakukan pendataan, penyaluran logistik bantuan dan upaya evakuasi kepada para korban bencana banjir dan tanah longsor di Kalimantan Selatan. Terutama bagi Masyarakat Adat yang ada di wilayah pengunungan Meratus yang jauh dari ibu kota kabupaten. Bencana yang melanda provinsi Kalimantan sejak sejak tanggal 12 Januari lalu tersebut telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa, selain itu menyebabkan kerusakan fasilitas publik dan pemukiman penduduk, dan di Wilayah-Wilayah

[Update] Bencana Banjir Dan Tanah Longsor Kalimantan Selatan

Akumulasi dari dampak krisis lingkungan hidup dan sumber daya alam di Kalimantan Selatan menyebabkan terjadinya bencana Banjir dan tanah longsor yang menerjang dihampir seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Bencana yang terjadi sejak tanggal 12 Januari 2021, merendam puluhan ribu pemukiman, infrasturktur dan pusat layanan publik serta memengakibatkan puluhan ribu warga mengungsi. Dari data analisis cepat sementara Tim Tanggap Darurat Nasional AMAN, tercatat ada 137 komunitas Masyarakat Adat yang terdampak bencana

Bencana Banjir Bengkulu, Dua Komunitas AMAN Teridentifikasi Terparah

Jakarta (28/4), www.aman.or.id – Bengkulu berduka. Banjir menerpa provinsi ini sejak kemarin (27/4/2019). Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengumumkan bahwa di Bengkulu telah terjadi longsor. “Banjir dan longsor landa 10 kabupaten/kota di Bengkulu. Dua anak meninggal dan ribuan jiwa terdampak banjir,” cuitnya di Twitter. Selain itu, beberapa jembatan dan jalan juga rusak. Ia meneruskan bahwa daerah terparah adalah Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Kepahiang, Curup, Lebong, dan