AMAN

Memulai Gerakan Kisah dari Kampung

Oleh Nurdiyansah Dalidjo Kisah-kisah tentang Masyarakat Adat memang tidak bisa dibilang sedikit. Namun, bukan berarti pula hendak menegaskan bahwa narasi seputar Masyarakat Adat, telah mampu bersanding secara sejajar dengan isu-isu populer lainnya pada media arus utama di Indonesia. Dan Masyarakat Adat pun masih harus bergulat dengan stereotipe dan stigma. Masyarakat Adat butuh lebih banyak ruang untuk bisa hadir dan menunjukkan wajah dan suara yang sesungguhnya. AMAN menyadari hal tersebut dan

Pengurus Daerah AMAN TEBO Sambut Tim Aksi Jalan Kaki Toba – Istana

AMAN – Pengurus Daerah AMAN TEBO, Jambi, menyambut Tim Aksi Jalan Kaki #AJAKTUTUPTPL yang melintas di wilayah mereka pada Jumat siang, 2/7/2021, untuk memberi dukungan semangat. Pengurus Daerah AMAN TEBO yang ikut menyambut rombongan Tim Jalan Kaki Toba – Jakarta itu adalah Dedi Suhendra, Ketua BPH PD AMAN TEBO (dari margo/komunitas Dathin Sumay), OKK PD AMAN TEBO Adi Kolop (margo 9 Koto), Ismail Damanda (margo 7 Koto), serta Wendri dan

Aksi Jalan Kaki Toba – Istana

AMAN – Aksi jalan kaki AJAK TUTUP TPL yang dilakukan Togu Simorangkir bersama TIM 11 adalah puncak akumulasi konflik-konflik pertanahan tanah ulayat dan sosial antara pabrik pulp PT Toba Pulp Lestari dengan komunitas-komunitas Masyarakat Adat di Tano Batak yang sudah berlangsung 30 tahun lebih. Trio Togu Simorangkir, Anita Martha Hutagalung, Irwandi Sirait dengan 8 orang anggota tim pendukung berjalan kaki dari Balige ke Jakarta, sejauh 1.800 kilometer, untuk menemui Presiden

Insiden bentrok karyawan TPL dan masyarakat adat di Natumingka (foto: Tribun Medan)

AMAN – Masyarakat Adat Tano Batak dan berbagai gerakan sosial-lingkungan bergolak menuntut agar pabrik pulp PT Toba Pulp Lestari Tbk. (TPL) ditutup. Perusahaan pulp ini dinilai sudah terlalu lama dan semena-mena menimbulkan kerusakan ekologis dan konflik sosial di  kawasan Danau Toba. Pergolakan gerakan AJAK TUTUP TPL ini dipicu insiden yang terjadi di Natumingka, Kec. Borbor, Kab. Toba, 18 Mei 2021 lalu. Dalam insiden itu rombongan karyawan TPL yang mau melakukan

Pelatihan Paralegal Terampil Pembela Masyarakat Adat

PPMAN (Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara) melaksanakan pelatihan paralegal terampil secara daring dari dari 14 – 18 Desember 2020. Tujuan pelatihan ini untuk mencetak kader-kader paralegal yang siap melakukan penyadartahuan hukum kepada Masyarakat Adat diseluruh Indonesia. Menurut Ketua Umum PPMAN Nur Amalia, pelatihan paralegal terampil ini diawali pelatihan paralegal dasar yang diselenggarakan pada Oktober dan November 2020, Pelatihan paralegal dasar ini diikuti 138 kader yang terdiri dari perwakilan  Pengurus Wilayah

Statement of AMAN/The Indigenous Peoples Alliance of The Archipelago Related To The Siege and Recent Attacks Against Papua Students In Surabaya

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) or The Indigenous Peoples Alliance of the Archipelago strongly condemned the siege and attacks by a group of members of mass organizations and state apparatus (police and army) against Papuan students in Surabaya, East Java, on Friday night (August 16, 2019). The siege was accompanied by acts of violence and racist insults. In particular, we condemn the Indonesian military and police who are actually involved

Forum Permanen, Misi Khusus AMAN: Merawat Indonesia

Jakarta (23/4/2019), www.aman.or.id – Di samping capaian-capaian yang akan disampaikan dalam Forum Permanen, AMAN juga mengusung misi khusus tersendiri. Delegasi AMAN yang dipimpin Sekjen AMAN, Rukka Sombolinggi bergerak mengawal Wakil Ketua DAMANNAS, Abdon Nababan yang diutus sebagai calon anggota Forum Permanen PBB tentang Masyarakat Adat (UN Expert Member). Menurut Rukka, statusnya saat ini sudah resmi masuk listing/daftar sebagai kandidat. Selanjutnya penunjukan pengesahan ini akan dilakukan oleh Presiden ECOSOC. Sebagaimana biasanya,