20 Tahun AMAN

Pengurus Daerah AMAN TEBO Sambut Tim Aksi Jalan Kaki Toba – Istana

AMAN – Pengurus Daerah AMAN TEBO, Jambi, menyambut Tim Aksi Jalan Kaki #AJAKTUTUPTPL yang melintas di wilayah mereka pada Jumat siang, 2/7/2021, untuk memberi dukungan semangat. Pengurus Daerah AMAN TEBO yang ikut menyambut rombongan Tim Jalan Kaki Toba – Jakarta itu adalah Dedi Suhendra, Ketua BPH PD AMAN TEBO (dari margo/komunitas Dathin Sumay), OKK PD AMAN TEBO Adi Kolop (margo 9 Koto), Ismail Damanda (margo 7 Koto), serta Wendri dan

Aksi Jalan Kaki Toba – Istana

AMAN – Aksi jalan kaki AJAK TUTUP TPL yang dilakukan Togu Simorangkir bersama TIM 11 adalah puncak akumulasi konflik-konflik pertanahan tanah ulayat dan sosial antara pabrik pulp PT Toba Pulp Lestari dengan komunitas-komunitas Masyarakat Adat di Tano Batak yang sudah berlangsung 30 tahun lebih. Trio Togu Simorangkir, Anita Martha Hutagalung, Irwandi Sirait dengan 8 orang anggota tim pendukung berjalan kaki dari Balige ke Jakarta, sejauh 1.800 kilometer, untuk menemui Presiden

Insiden bentrok karyawan TPL dan masyarakat adat di Natumingka (foto: Tribun Medan)

AMAN – Masyarakat Adat Tano Batak dan berbagai gerakan sosial-lingkungan bergolak menuntut agar pabrik pulp PT Toba Pulp Lestari Tbk. (TPL) ditutup. Perusahaan pulp ini dinilai sudah terlalu lama dan semena-mena menimbulkan kerusakan ekologis dan konflik sosial di  kawasan Danau Toba. Pergolakan gerakan AJAK TUTUP TPL ini dipicu insiden yang terjadi di Natumingka, Kec. Borbor, Kab. Toba, 18 Mei 2021 lalu. Dalam insiden itu rombongan karyawan TPL yang mau melakukan

Workshop Kampanye Media Sosial Pemuda Adat dalam Rangka Menyebarluaskan Isu-isu Masyarakat Adat

Jakarta (14/8/2019), www.aman.or.id – Dalam peringatan 20 Tahun AMAN dan Hari Internasional Masyarakat Adat (HIMAS) 2019, Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) dan Weaving Ties (ALDEA Foundation – Ekuador) menyelenggarakan sebuah workshop bertema Jaringan Komunikasi Masyarakat Adat dan Teknologi Terkini, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 10-11 Agustus 2019. Kegiatan ini berupaya untuk mempelajari teknologi yang sedang berkembang sebagai alat untuk mengkampanyekan persoalan-persoalan masyarakat adat yang ada di seluruh Indonesia. Selain

20 Tahun AMAN: Hari Terakhir yang Ramai

Jakarta, www.aman.or.id – Minggu (11/8/2019) pagi hingga siang arena peringatan 20 Tahun AMAN/Hari Masyarakat Sedunia (HIMAS) 2019  di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tampak sepi, karena perayaan Hari Raya Idul Adha. Tapi selepas siang, tampak mulai ramai, lebih meriah dari dua hari sebelumnya. Selain peserta dari komunitas-komunitas masyarakat adat yang tetap mengenakan busana dan atribut adat, banyak pengunjung yang datang menyaksikan dan membeli produk-produk masyarakat adat yang dipamerkan, melihat pameran foto,

20 Tahun AMAN: Om Eli, Pejuang Masyarakat Adat dan Lingkungan dari Haruku

Jakarta (11/9/2019), www.aman.or.id – Pejuang masyarakat adat bukan hanya tokoh yang memperjuangkan wilayah adat, tapi juga yang menjaga lingkungan dan kearifan adat agar tak direbut pihak lain. Itu sesungguhnya lebih sulit. Dan Eliza Kissya salah satu contoh dari sosok yang sulit itu. Eliza Kissya atau biasa dipaggil Om Eli, adalah Kewang atau Pemangku Loka (kepala adat) masyarakat adat Haruku, di Pulau Haruku, Maluku. Om Eli sudah 40 tahun memangku jabatan

20 Tahun AMAN: Ompu Sarma, Ikon Perempuan Pejuang Masyarakat Adat

Jakarta (11/9/2019), www.aman.or.id – Perhelatan besar seperti peringatan 20 Tahun AMAN/Hari Masyarakat Adat Sedunia juga sekaligus jadi momen bertemu kembali para pejuang, perintis, dan tokoh masyarakat adat dari berbagai belahan Nusantara. Salah seorang tokoh istimewa yang hadir dalam acara di Taman Ismail Marzuki adalah inong Ompu Sarma Boru Sibarani dari AMAN Tano Batak. Inong ini sudah menjadi semacam legenda di AMAN. Ia simbol perjuangan perempuan masyarakat adat, jauh sebelum AMAN