Kasus Masyarakat Adat di Malut Masuk Inkuiri Nasional

Ambon – Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Maluku Utara (Malut) mengadukan tiga kasus pelanggaran hak – hak masyarakat adat di Malut bersamaan dengan tiga kasus lain dari Maluku, antara lain kasus PT NHM dengan Suku Pagu, PT WBN dengan Suku Sawai dan Taman Nasional Aketajawe Lolobata dengan Suku Tobelo Dalam, untuk masuk Inkuiri Nasional Komnas HAM yang akan digelar, Rabu (29/10) hari ini hingga (31/10) bertempat di Kanwil Hukum HAM Maluku

Inkuri Adat Region Maluku, AMAN Malut Adukan 3 Kasus Pelanggaran HAM

AMAN, 28 Oktober 2014. Komnas HAM akan menyelenggarakan inkuiri adat region Maluku pada 29-31 Oktober 2014. Terkait dengan hal itulah AMAN Maluku Utara adukan kasus pelanggaran hak masyarakat adat dari Maluku. Maluku Utara mengadukan tiga kasus pelanggaran hak – hak masyarakat adat di Maluku Utara bersamaan dengan tiga kasus lain dari Maluku, antara lain kasus PT NHM dengan Suku Pagu, PT WBN dengan Suku Sawai dan Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Inkuiri Adat Region Maluku Akan Diselenggarakan Minggu Depan

AMAN, 21 Oktober 2014. Jika tidak ada aral melintang, minggu depan (27/10) akan diselenggarakan inkuiri adat untuk region Maluku. Berbagai acara akan digelar di inkuiri adat region Maluku tersebut. Inkuiri Adat region Maluku rencananya akan digelar pada 27-31 Oktober 2014. Ada beberapa acara yang digelar dalam rangkaian inkuiri adat region Maluku itu. Acara tersebut antara lain, pada 27 Oktober 2014 bertempat di Auditorium Fakultas Hukum Univ. Patimura akan digelar pemutaran

Dogdog Lojor di Inkuiri Adat Region Jawa di Lebak, Banten

AMAN, 16 Oktober 2014. Tanggal 15 Oktober 2014 adalah hari yang bersejarah bagi masyarakat adat di region Jawa. Karena pada hari itu digelar dengar pendapat umum inkuiri adat untuk region Jawa. Inkuiri adat yang digelar di Lebak, Banten dibuka dengan penampilan kesenian Dogdog Lojor. Inkuiri adat region Jawa, seperti ditulis organisasi Rimbawan Muda Indonesia (RMI), di media sosialnya mengungkapkan bahwa inkuiri adat region Jawa dibuka dengan penampilan dari kesenian Dogdog

Perempuan Adat Dayak Punan Dulau

AMAN, 3 Oktober 2014. Hari ketiga Inkuiri Adat region Kalimantan juga memperdengarkan kesaksian perempuan adat Dayak Punan Dulau. Perempuan itu bernama Sakdiyah. Ia memberikan kesaksian pada Inkuri Adat tentang kekayaan alam dayak Punan Kalimantan Utara – dengan bahasa punan yang diterjemahkan pendampingnya. “Di waktu kecil saya punya rumah di hulu, rumah panjang. Lantainya dari kulit kayu dinidjngnya kulit kayu dan pembatasnya juga,” ujarya seperti ditulis Siti Maemunah, Badan Pengurus Jatam

Kesaksian Masyarakat Adat Dayak Punan Dulau

AMAN, 3 Oktober 2014. Hari ke-3 Inkuri Adat region Kalimantan juga memperdengarkan kesakssian dari masyarakat adat Dayak Punan Dulau Kalimantan Utara (Kaltara). Sejak PT Intracawood datang,”Lubang babi kami habis karena ditimbun,” ujar Bugei, mantan Kepala desa Punan Dulau Kaltara, seperti ditulis Siti Maemunah, Badan Pengurus Jatam dan Peneliti Sajogyo Institute, di media sosial hari ini (3/10). “Biasanya, kami datang di depan lubang pintu, kami kasih suara, keluar dia itu, kalau

Kesaksian Perempuan Ma’anyan Janah Jari Kalteng

AMAN, 3 Oktober 2014. Inkuiri Adat hari ke-3 region Kalimantan memperdengarkan kesaksian permpuan Ma’anyan Janah Jari Kalimantan Tengah(Kalteng). Perempuan itu bernama Mardiana Didana. Ia bekerja sebagai perawat sejak 1979. “Jika terbakar atau layu lahan yang berdampingan dengan kami, maka kami akan mendapat denda,” ujarnya seperti ditulis Siti Maemunah, Badan Pengurus Jatam dan Peneliti Sajogyo Institute, di media sosial hari ini (3/10), “Jika lahan rusak kami harus mengganti, juga jika kami