‘Pembangunan’ Tak Selalu di Tangan Perusahaan!

 Masyarakat adat tampaknya sedang ditantang ketika perjuangan terhadap pengakuan hak masyarakat adat secara penuh, dihadapkan pada perdebatan tentang ekonomi. Kaum pemodal melihat kelimpahan sumber daya alam (SDA), seperti hutan maupun laut, sebagai target eksploitasi yang akan mengisi pundi-pundi mereka. Sementara di sisi lain, masyarakat adat memandang hutan maupun laut sebagai sumber penghidupan. Kelestarian alam memiliki hubungan langsung terhadap pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat adat. Namun selama ini, tampaknya pemerintah terlanjur

Undang-Undang Masyarakat Adat Meletakkan Kembali Hubungan Masyarakat Adat dan Negara

Bogor, 24 April 2018 – Untuk meningkatkan literasi ekonomi atas keberadaan Masyarakat Adat dan hak-haknya bagi para pihak, terutama penentu kebijakan pembangunan, AMAN telah melaksanakan Studi Ekonomi Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan di Enam Wilayah Masyarakat Adat pada kurun waktu Januari – Maret 2018 lalu. Dalam Lokakarya Hasil Kajian Valuasi (nilai) Ekonomi Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan di Wilayah Masyarakat Adat, dilaksanakan di Ballroom IPB Convention Center, Bogor – Jawa

KPAM Sumatera Utara “Meletakkan Harapan dalam Keberagaman”

Pembentukan Perwakilan Koperasi Produsen AMAN Mandiri (KPAM) di Wilayah Sumatera Utara Hamparan Perak 19/4/2015 – Pada hari Sabtu (18 April 2015) telah dilakukan pertemuan pembentukan KPAM Wilayah Sumatera Utara di Balai Adat, Jl. Ulayat Raya SimpangTiga, Klambir Jaya No. 01, Kec.Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Dilakukan pertemuan pembentukan Koperasi Produsen AMAN Mandiri (KPAM) Wilayah Sumatera Utara. Pertemuan berlangsung dari jam 18.00 – 21.00 WIB. Dalam Pertemuan ini hadir

Rudi Redhani, Motivator Bisnis Masyarakat Adat

AMAN, 22 Januari 2014.  Pria itu bernama Rudi Redhani. Ia adalah pendamping usaha ekonomi masyarakat Balai Adat Malaris, Kalimantan Selatan. Di sela-sela lokakarya Wirakoperasi di Bogor ia memaparkan pengalamannya kepada redaksi Gaung AMAN. Di komunitas Balai Adat Malaris ada kelompok usaha ekonomi yang beranggotakan 28 orang masyarakat adat. Kelompok itu berdiri sejak tahun 2009. “Semula kelompok itu mengerjakan kayu manis organik,” ujar Rudi Redhani, “Namun, hasilnya pada waktu itu kurang

Direktorat Urusan Ekonomi Masyarakat Janjikan Kerjasama Dengan AMAN

Berbagi Cerita dan Pengalaman Pemberdayaan Masyarakat Jakarta 17/12/ 2014 – Utusan PB AMAN yakni Mahir Takaka Staf Khusus Sekjen AMAN, Rina Agustine Manager Gerai Nusantara, Feri Nur Oktaviani Divisi pengadaan dan  Pengembangan Produk Masyarakat Adat serta Agung Fajar Manager Koperasi AMAN Mandiri, diundang Bpk. Aferi S. Fudhail, Direktur Pengembangan Unit Usaha Ekonomi Daerah, Kemendagri untuk berbagi cerita dan pengalaman. Pertemuan di Lt.3, Gedung C, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pasar Minggu Jakarta

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Temui Menteri Koperasi dan UKM

Kemenkop, AAG Ngurah Puspayoga –  proses legalitas Koperasi AMAN Mandiri (KAM) akan segera  diselesaikan  Jakarta 24 November 2014 – Pengurus Besar Alinasi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) diterima Bapak Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia) untuk melakukan audiensi. Pertemuan yang berlangsung di lantai 8, Kemenkop dan UKM berlangsung dari jam 10.30 sampai dengan jam 11.45 WIB. Pertemuan ini, menindaklajuti proses surat permohonan audiensi PB AMAN kepada