Mou AMAN Maluku Utara dengan RRI Ternate

“Penguatan Suara Masyarakat Adat Terus Didorong” TERNATE – Penguatan suara masyarakat adat lewat Media terus di dorong oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku Utara.  Hal ini terlihat dari kemitraan yang dibangun dengan beberapa Media di Maluku Utara, salah satunya Radio Republik Indonesia (RRI) Ternate. Selama 3 kali berturut – turut AMAN Maluku Utara berdiskusi dengan RRI Ternate untuk pemantapan kerjasama dalam rangka mendorong suara masyarakat adat lewat RRI. Setelah

Masyarakat Adat Butuh Media

Memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Se-Dunia yang digelar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku Utara, di isi dengan beberapa agenda, mulai dari road show ke Radio dan Media Cetak, maupun menggelar diskusi dengan tema “Media Untuk Penguatan Suara Masyarakat Adat”. Diskusi ini menghadirkan tiga orang pembicara yang mewakili medianya masing – masing, yaitu Ismet Alkatiri dari Malut Post, Azis Marsyaoli dari Radio Diahi FM, dan Aca dari RRI Cabang Ternate.

Pers Statement dan Pidato Sekjen AMAN Pada Peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia

Salam Hormat, 09 Agustus  merupakan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, the International Day of the World’s Indigenous Peoples, hari raya yang dideklarasikan pengesahannya oleh Sidang Umum PBB tanggal 23 Desember 1994. Tema perayaan Tahun ini  tentang media “Indigenous Media, Empowering Indigenous Voices”, “Media Adat, Memberdayakan Suara Masyarakat Adat”. Tema ini menjadi sangat relevan untuk kita angkat di Nusantara mengingat semakin derasnya industrialisasi media yang terkonsentrasi di segelintir kelompok usaha (konglomerasi)

Penutupan Festival Ningkam Haumeni Disertai Sumpah Adat

Mollo-SI. Masyarakat Tiga Batu Tungku (Amanatun, Amanuban, Mollo), Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT, menutup rangkaian kegiatan Festival Ningkam Haumeni, Kamis (27/7), dengan membacakan Deklarasi Kedaulatan Pangan dan Keselamatan Masyarakat Tiga Batu Tungu, ditambah dengan mengikat banu (sumpah adat). Tampil tiga pemuda dari perwakilan tiga suku terbesar di Kabupaten TTS membacakan deklarasi dan ikat banu tersebut dengan lantang. Sementara ratusan peserta lainnya baik perempuan dan laki-laki dengan mengenakan tenun

Newmont Diduga Hilangkan Hak Masyarakat Adat

JAKARTA–PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT), diduga menghilangkan hak masyarakat adat Cek Bocek Selesek Rensury Kabupaten Sumbawa. Ketua masyarakat adat Datuk Sukanda mengatakan, selama ini PTNNT melakukan ekplorasi di  Elang Dodo masuk  tanpa jalur hukum adat dan masyarakat adat Cek Bocek Selesek Rensury oleh perusahaan maupun oleh Pemda setempat. ” PTNNT  memakai hukum pemerintah daerah, sehingga hak kami yang memiliki hak adat secara turun-temurun tidak diakui. Upacara adat dihadang, pengeboran di

Operasi Tambang, PT Newmont Lenyapkan Kuburan Leluhur Suku Berco

Jurnas.com | KEBERADAAN masyarakat adat kembali terusik. Kali ini menimpa masyarakat adat Cek Bocek Selesek Rensury suku Berco di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sumbawa, Jasardi Gunawan mengatakan PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) telah merebut tanah adat suku Berco. Lebih mencengangkan lagi, perusahan tersebut bahkan menghilangkan kuburan leluhur mereka. “Itu PT Newmont telah beberapa bulan lalu telah melakukan pengeboran di wilayah tanah adat

Dianggap Tidak Ada, Suku Berco Sumbawa Marah

Jurnas.com | MASYARAKAT adat Cek Bocek Selesek Rensury suku Berco, Nusa Tenggara Barat marah. Emosi mereka terbakar setelah mengetahui Pemerintah Daerah Sumbawa tidak mengakui keberadaan mereka. Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sumbawa, Jasardi Gunawan kaget mengetahui keberadaan mereka tidak diakui. “Itu Pemda Sumbawa bilang kami tidak ada. Kami akan main hakim sendiri kalau begini,” ujarnya di Jakarta, Kamis (26). Emosi mereka semakin menjadi ketika Pemda Sumbawa-PT Newmont melakukan MoU.