Terkait Penangkapan Tokoh Adat Tungkal Ulu, AMAN Sumsel Akan Pra-Peradilankan BKSDA

SIARAN PERS NO.01/BPH/AMAN Sumsel/VI/2014 Menyikapi penangkapan terhadap Tokoh masyarakat Adat Tungkal Ulu yang di lakukan pada oleh Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) dan seratusan orang aparat gabungan TNI, POLRI, POLHUT di posko masyarakat adat warga Tungkal Ulu Desa Simpang Tungkal pada tanggal 11 Juni 2014 sekitar Jam 14.30 – 14.40 WIB. Kami Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Sumatera Selatan menyatakan : 1. AMAN SumSel mengutuk proses atas penangkapan tersebut dan akan

Tanpa Alasan Jelas, Ratusan Polisi Tangkap Aktivis Masyarakat Adat Tungkal Ulu, Sumatera Selatan

Sumsel, 12 Juni 2014. Rabu (11/6) menjadi hari yang menegangkan bagi masyarakat adat marga Tungkal Ulu, Banyuasin, Sumatera Selatan. Menurut Ketua Badan Pengurus Harian (BPH)  Pengurus Wilayah (PW) Aliansi Masyarakat Adat Nusantra (AMAN) Sumatera Selatan Rustandi Adriansyah melalui email ke redaksi aman.or.id, bahwa pada Rabu (11/6) di  Desa. Simpang Tungkal, kecamatan Tungkal Jaya (marga Tungkal Ulu) sekitar jam 14.30 Wib telah terjadi penangkapan terhadap  Bpk. Muhammad Nur Jakfar (76 th) di rumahnya setelah menghadiri acara

Jurnal Wacana tentang Masyarakat Adat

AMAN, 12 Juni 2014. Membicarakan hutan dan sumberdaya hutan di wilayah Nusantara tidak dapat dipisahkan dari keberadaan beragam komunitas yang memiliki keterikatan sosial, budaya, spiritual, ekologi, ekonomi, dan politik yang kuat dengan tanah, wilayah, dan ekosistem hutan. Keberadaan dan peran mereka dalam pengelolaan hutan dan sumberdaya hutan telah dicatat oleh para peneliti dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu sejak zaman kolonial. Namun, pada masa Orde Baru, pihak pemerintah menganggap beragam

Masyarakat Muara Tae Kembali Hentikan Penggusuran PT.BSMJ

Muara Tae, 2 Juni 2014. “Hari ini (2/6), pukul  09.15 WITA, kami masyarakat Muara Tae baru saja menghentikan aktifitas penggusuran lahan oleh PT Borneo Surya Mining Jaya (BSMJ), ” ungkap penggerak masyrakat Muara Tae Masrani dalam emailnya ke redaksi website Aman, “Penggusuran tersebut dilakukan di dalam wilayah adat kampung Muara Tae, tepatnya didaerah sungai Merayo Kampung Muara Tae RT 1.” Di lapangan kami menemukan enam unit buldozer dan 3 unit exavator

“Penyelesaian Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Adat”

Konsultasi Nasional Perempuan AMAN Jakarta 30 Mei 2014 – Persekutuan Perempuan Adat Nusantara (PEREMPUAN AMAN) menyelenggarakan Konsultasi Nasional untuk mendapat masukan bagaimana menyelesaikan kasus-kasus kekerasan yang menimpa kaum perempuan adat dan anak. Konsultasi ini berlangsung di Hotel Gren Alia Cikini, Jalan Cikini raya  (30 Mei 2014). Disamping kehadiran anggota DAMANAS Aleta Ba’un bersama pengurus  Perempuan AMAN, juga hadir perwakilan lembaga-lembaga pengkaji masalah-masalah perempuan, seperti LBH Apik, Huma, Komisi Perlindungan Anak

Banyak Peraturan Inisiatif Dan Kebijakan Yang Berlaku

“Konsultasi Nasional RUU PPHMA” Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Jakarta 22 Mei 2014 – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyelenggarakan konsultasi nasional dalam rangka mengupas dan mendiskusikan Draft Rancangan Undang-Undang Pengakuan – Perlindungan Hak Masyarakat Adat (RUU PPHMA) berlangsung di Hotel Grand Tropic Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat. Nara sumber dalam konsultasi ini adalah Ketua Pansus RUU Pengakuan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat (RUU PPHMHA) DPR RI, Himatul Aliyah Setyawati,