Sekjen AMAN Berpidato di Sidang Plenary III Konferensi Masyarakat Adat Sedunia

AMAN, 26 September 2014. Sekjen AMAN Abdon Nababan, berpidato di Sidang Plenary III Konferensi Masyarakat Adat Sedunia pada 23 September 2014.  Sidang Planery III itu membicarakan persoalan “Tanah, Wilayah dan Sumberdaya”.   Persoalan tanah, wilayah dan sumberdaya menjadi persoalan serius masyarakat adat di seluruh dunia. Tak jarang aktivis masyarakat adat harus mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan tanah leluhurnya dari ekspansi perkebunan dan pertambangan milik pemodal besar.   Pada awal September ini

Press Briefing, Kalimantan Barat Menjadi Tuan Rumah Public Hearing Inkuiri Nasional

Press Briefing Public Hearing Inkuiri Adat di Kalimantan Barat (Kalbar)   AMAN Kalbar. Ketidakadilan masih dialami oleh masyarakat adat. Bahkan permasalahan yang dihadapi semakin memprihatinkan. Sudah banyak konflik yang menyingkirkan masyarakat adat yang dilaporkan ke Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Tak jarang kasus yang dihadapi berujung pada diskriminasi terhadap masyarakat adat.   Terkait dengan itulah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menggelar dengar pendapat umum (public hearing) dalam rangka

Pernyataan AMAN di Konferensi Masyarakat Adat Se-Dunia

AMAN, 24 September 2014. Di dalam forum konferensi masyarakat adat se-dunia (WCIP/World Conference on Indigenous People) di New York, AMAN mengeluarkan pernyataan terkait dengan persoalan masyarakat adat di Indonesia. Berikut pernyataan sikap AMAN di WCIP. World Conference on Indigenous Peoples 22-23 September 2014, UN Headquarter, New York Round Table 2: Implementing the Rights of Indigenous Peoples at the national and local level Statement of Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Delivered by

Dukungan Untuk Petisi 35 Bertambah Saat Acara International Day Of Peace 2014

Minggu 21 September 2014 pukul 06.00-11.00 WIB – “Pawai Perdamaian” yang berlangsung dari Monas, Sarinah hingga Bundaran Hotel Indonesia pada hari Minggu pagi ini digagas oleh “Wahid Institute” dalam rangka memperingati hari perdamaian internasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 21 September. Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk mengenang jasa K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh perdamaian Indonesia. Semasa hidupnya, Gusdur terkenal pada banyak kalangan baik nasional maupun internasional sebagai

Dukungan Publik Terhadap Petisi 35 Tambah Besar, Respons Pemerintah Setengah Hati

Tebet Timur 12/ 9/ 2014 – Jarum jam menunjukan pukul 13: 20 Wib saat tukang pos datang ke Rumah AMAN di bilangan Tebet Timur Dalam Raya dan menyerahkan setumpuk kartu pos berisi dukungan publik terhadap tuntuntan Masyarakat Adat tentang implementasi Hutan Adat bukan lagi hutan negara serta  pengesahan RUUPPHMA menjadi Undang-undang Pengakuan dan Perlindungan Hak-hak Masyarakat Adat (UU PPHMA). Kartu pos ini adalah kiriman balik (ikut dukung) dari kartu yang

Koalisi Masyarakat Sipil Ajukan Uji Materi UU P3H

AMAN, 11 September 2014. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil mengajukan uji materi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H). Berikut siaran pers koalisi masyarakat sipil tersebut. **** SIARAN PERS-Tim Advokasi Anti Mafia Hutan “Menerabas Logika Terbalik Regulasi Koruptif” [Jakarta, 10 September 2014] – Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (PPPH) menjadi contoh yang tepat untuk

Tolak Sawit, Warga Empat Desa Pilih Pertahankan Pala dan Cengkeh

AMAN, 10 September 2014. “Pala dan Cengkeh itu yang menghidupkan kami selama ini, dari situ kami bisa makan setiap saat,  sekolah kananak,  bangun rumah,  naik haji, bukan Sawit,” ungkap Bakri Sanun salah satu warga Masure, “Jadi kalau pemerintah mau menggantikan dengan pohon Sawit, itu akan membuat kami kehilangan segalanya yang sudah kami bangun selama ini.”   Pemerintah kabupaten Halmahera Tengah memberikan izin kepada PT Manggala Rimba Sejahtera dengan luas 11.870