Berita Foto : Masyarakat Adat Osing Jopuro Merawat Mata Air Dengan Selamatan "Ithuk-ithukan Sumber"

Banyuwangi, www.aman.or.id – Masyarakat Adat Osing Jopuro memiliki cara untuk menghargai dan merawat sumber kehidupan berupa mata air Kajar di Kampung Anyar, Kabupaten Banyuwangi dengan menggelar selamatan “Ithuk-ithukan Sumber”, setiap tanggal 12 Dulkaidah kalender Jawa, dengan fiilosofi: masyarakat harus menjaga dan merawat alam, khususnya mata air sebagai sumber kehidupan yang harus terus dirawat sebagai warisan untuk anak dan cucu di masa yang akan datang (25/7). Agus Hermawan-Pengurus Besar AMAN Osing

Refleksi Putusan MK 35: Sejauh Mana Kita Sudah Melompat?

  Lima tahun telah berlalu. Tepatnya, tanggal 16 Mei 2013, Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan sebuah Putusan MK yang menjadi momentum penting bagi gerakan masyarakat adat. Yaitu, permohonan uji materi (judicial review) terhadap UU Kehutanan yang diajukan oleh AMAN bersama dua komunitas masyarakat adat: Kenegerian/Kekhalifahan Kuntu, Prov. Riau dan Kasepuhan Cisitu, Prov. Banten. Putusan itu keluar dengan nama Putusan MK No. 35/PUU-X/2012 tentang Pengujian UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

SIARAN PERS: RAKER BALEG DPR RI DAN PEMERINTAH BAHAS RUU MASYARAKAT ADAT

Salam Nusantara Berdaulat Mandiri Bermartabat   Jakarta, 19 Juli 2018 Hasil Rapat Kerja Badan Legislasi DPR dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri KLHK, Mentri ATR/BPN, Menteri PDT, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Hukum dan HAM:  1. Pemerintah bersedia untuk menyampaikan/menyerahkan DIM RUU Masyarakat Adat kepada Baleg pada awal masa persidangan I Tahun Sidang 2018-2019 yang akan dimulai 18 Agustus 2018.  2. Pemerintah akan menyelesaikan pembahasan RUU Masyarakat Adat dalam 3 kali

MENDORONG PENGAKUAN, PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN MASYARAKAT ADAT MELALUI PRODUK HUKUM DAERAH

Maluku Utara 2/05/2018. Dalam memperjuangan keberadaan Masyarakat Adat, negara memberikan peluang pengakuan Masyarakat Adat, melalui Peraturan Daerah (Perda). Untuk itu Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku Utara, menggelar pelatihan bertajuk, Legislasi Dalam Rangka Mendorong Pemenuhan Hak Masyarakat Adat di Maluku Utara. Hadir sebagai narasumber Muhammad Arman, Direktur Advokasi Kebijakan Hukum dan HAM, PB AMAN. Selain itu, turut hadir sebagai peserta, Ketua Pengurus Daerah AMAN Halmahera Tengah, Halmahera Utara dan Halmahera

PERAYAAN HARI BURUH INTERNASIONAL PARA PIMPINAN BURUH IKUT KAMPANYEKAN RUU MASYARAKAT ADAT

Jakarta, 1 Mei 2018,Puluhan ribu orang yang tergabung dalam Gerakan Buruh Untuk Rakyat (Gebrak) yang terdiri dari KPBI, KASBI, KSN, SGBN, Jarkom, SP Perbankan, LMND, SMI, FMK KPOP, YLBHI, LBH Jakarta, KontraS, KPA, TURC, dan berbagai organisasi rakyat lain melakukan aksi turun ke jalan merayakan Hari Buruh Internasional, lebih populer dengan sebutan May Day. Dalam aksinya, mereka juga ikut menyuarakan isu Masyarakat Adat. Pantauan Gaung AMAN online, Selasa (1/4) beberapa

Pernyataan Pers : Pernyataan Menteri Dalam Negeri : Mengangkangi Konstitusi, Mengabaikan NAWACITA JOKOWI-JK dan Melecehkan Martabat Kemanusiaan Masyarakat Adat

Siaran Pers ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN)   Pernyataan Menteri Dalam Negeri: Mengangkangi Konstitusi, Mengabaikan NAWACITA JOKOWI-JK dan Melecehkan Martabat Kemanusiaan Masyarakat Adat. Pada tanggal 11 April 2018, Menteri Dalam Negeri melalui surat Nomor:189/2257/SJ, perihal penyampaian DIM RUU Masyarakat Adat kepada Menteri Sekretaris Negara menyatakan bahwa Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat saat ini belum merupakan kebutuhan konkrit bagi Masyarakat Adat, berpotensi menyebabkan konflik baru, membuka/menghidupkan kepercayaan yang belum diatur dalam kesatuan

PIDATO SEKRETARIS JENDRAL  ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN)

 Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara (HKMAN) & Ulang Tahun AMAN Ke-19 17 Maret 2018 Hidup Masyarakat Adat! Masyarakat Adat Bangkit Bersatu! Berdaulat Bangkit Bersatu! Mandiri Bangkit Bersatu! Bermartabat Hotu! I Yayat U Santi! Angkat Pedangmu dan Maju Berperang!   Kita sedang merayakan kebangkitan Masyarakat Adat di tempat bersejarah yaitu Benteng Moraya. Di tempat ini pernah terjadi Perang Tondano. Juga perayaan hari ini diawali dengan Ritual Kawasaran yang merupakan simbol perang. Marilah kita memaknai