Bencana NTB

AMAN NTB Terima Bantuan dari “Relawan Pencinta Alam Se-Indonesia Peduli Gempa Lombok”

Jakarta (16/8), www.aman.or.id – Hari ini Ketua BPH AMAN Nusa Tenggara Barat Lalu Prima W. Putra menerima bantuan berupa terpal dari Relawan Pencinta Alam Se-Indonesia Peduli Gempa Lombok di Desa Stiling dan Desa Selebung, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.  Bantuan tersebut langsung diserahkan Koordinator Lapangan Relawan Pencinta Alam Se-Indonesia Peduli Gempa Lombok, Acil, melalui Sugeng Cibun. Lalu Prima mengapresiasi kepedulian anak-anak muda terhadap komunitas Masyarakat Adat pada khususnya dan

Komunitas Adat Sukadana Selenggarakan Ritual Adat Selamatan Masjid Kuno Bayan

Jakarta, www.aman.or.id – Hari ini Komunitas Adat Sukadana menyelenggarakan ritual adat Selamatan Masjid Kuno Bayan, dengan nama Nurul Iman, di Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Ritual adat yang dipimpin oleh Jamali, sebagai Mudim yang artinya seorang tokoh agama dalam adat, akan berlangsung setiap hari kamis selama 3 minggu, mulai pukul 07.30-18.00 wita. Sekitar 500 orang hadir dalam ritual adat yang diselenggarakan di rumah adat, tempat tinggal pemuka adat,

Masyarakat Adat Bayan Kembali ke Berugak

Bayan (16/8), www.aman.or.id – Sebelas hari pascagempa 5 Agustus 2018 Masyarakat Adat Bayan, Lombok Utara, NTB kembali ke Berugak Saka Enem. Mereka meninggalkan tenda-tenda pengungsian setelah merasa cukup aman. Berugak, bagi Masyarakat Adat Bayan, sudah cukup sebagai tempat pengungsian sementara di kala terjadi gempa. Berugak, bangunan yang aman dari gempa.  Hanya saja, kebanyakan bangunan atau rumah yang dibangun berdekatan dengan Berugak merupakan bangunan atau rumah modern. Ketika gempa melanda, mereka

Bambu Penyelamat Masjid Kuno Bayan dari Hantaman Gempa

Jakarta, www.aman.or.id – Masjid Nurul Iman, lebih dikenal dengan sebutan Masjid kuno Bayan di Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, hanya mengalami kerusakan ringan akibat hantaman gempa tektonik berkekuatan 6,4 SR (29/07) dan gempa susulan 7,0 SR (5/08). Masjid kuno Bayan berukuran 9 x 9 meter persegi, dengan dinding rendah dari anyaman bambu. Sementara atapnya berbentuk tumpang yang tersusun rapi dari bilah bambu atau dikenal dengan bahasa Dayan Gunung atap

Rumah Tahan Gempa

Jakarta (14/8), www.aman.or.id – Goncangan 6,4 dan 7,0 Skala Richter menyebabkan Lombok berduka. Sebagian besar korban meninggal diakibatkan rumah runtuh. Reruntuhan tersebut menimpa para korban hingga mereka tak bernyawa. Rata-rata rumah yang rubuh adalah rumah beton.  Gempa kali ini, selain menyisakan isak tangis, juga menyiapkan pelajaran yang sangat berharga. Masyarakat Adat Todo sebagai contoh menjadi saksi atas Bale Tembang yang tidak ikut rubuh.  “Yang menarik, Kamardi Arif Dewan AMAN Nasional

Potret Masyarakat Adat Todo

Jakarta (14/8), www.aman.or.id – Kondisi Masyarakat Adat di Todo sampai hari ini secara fisik tampak sehat. Hal ini itu disampaikan Syahadatul Khaira, relawan AMAN dari Mataram. Namun pada dasarnya, mereka mengalami kepanikan. Mereka kaget dengan gempa yang masih terus susul-menyusul. Singkatnya, trauma masih menyelimuti pikiran para warga. Anehnya trauma tidak hanya disebabkan gempa besar maupun susulan. Mereka juga trauma akan tangan-tangan jahil yang mencoba memanfaatkan kesempatan dalam kesusahan. Dalam pantauan

Hari Ini Relawan AMAN Kumpul untuk Koordinasi

Jakarta (14/8), www.aman.or.id – Dua puluh relawan AMAN akan bertemu, duduk bersama, membicarakan pelayanan organisasi yang terorganisir dan tepat sasaran, hari ini di Todo, Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Hingga kemarin sebagian relawan telah berkumpul bersama DAMANNAS Region Bali-Nusra Kamardi Arif beserta relawan dari PB AMAN sembari menunggu relawan BPAN Osing yang sudah berada di Mataram. Nura Batara, relawan dari Pengurus Besar AMAN, melaporkan bahwa pertemuan relawan hari ini adalah membicarakan