Bencana NTB

AMAN dan Sayap Organisasi Tangani Bencana Bersama di Sulawesi Tengah

Palu, www.aman.or.id-Puluhan Relawan Tim Tanggap Darurat dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) dan PEREMPUAN AMAN melakukan pendistribusian logistik berupa Beras, Gula, Minyak Goreng dan Garam ke Tiga Kabupaten di Sulawesi Tengah, yaitu Kabupaten Sigi, Parimo dan Kabupaten Donggala (4/11). Ketua BPAN wilayah Sulawesi Tengah, Samsudin mengatakan bahwa pendistribusian ini akan difokuskan di tiga kabupaten yang terkena dampak gempa dan tsunami, yaitu Kabupaten Sigi, Parimo dan Donggala. “Hari ini kita distribusikan

Forum Pemuda Sukadana Dirikan Sekolah Darurat di Lokasi Pengungsian Desa Sukadana Lombok Utara

Lombok Utara, www.aman.or.id-Memasuki periode tiga bulan masa pemulihan gempa di wilayah Lombok dan sekitarnya, SDN 1 Sukadana masih menyelenggarakan kegiatan belajar di dalam tenda terpal di wilayah Desa Sukadana. Semenjak gempa pertama berkekuatan 6,4 skala richter dan 7,0 skala richter yang meluluhlantakan wilayah Lombok dan sekitarnya, telah mengakibatkan lima bangunan fisik Sekolah Dasar Negeri, yaitu SDN 1 Sukadana, SDN 2 Sukadana, SDN 3 Sukadana, SDN 4 Sukadana dan SDN 5 Sukadana  mengalami kehancuran fisik

BPAN NTB Ajak Anak-Anak Pengungsi Bermain dan Belajar

Jakarta (25/8), www.aman.or.id – Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Wilayah NTB mengajak anak-anak belajar bersama di Desa Belanting, Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur, Jumat (24/8).  Dalam keadaan yang sangat terbatas, semangat mereka untuk belajar justru tak terbatas.  Sejak gempa 6,4 SR melanda NTB, seluruh sekolah khususnya di Lombok diliburkan. Selain karena peserta didik ikut terkena dampak gempa, gedung sekolah juga runtuh. Praktis mereka berhenti belajar reguler di ruang kelas. Hal

Dusun Semokan Mengalami Kesulitan Air Bersih

Jakarta, www.aman.or.id – Paska gempa tektonik pertama (29/07) yang menghantam wilayah Lombok, telah mengakibatkan Dusun Semokan di Kabupaten Lombok Utara kesulitan air bersih sampai hari ini, karena instalasi air yang mengalami kerusakan berat. Jurnalis warga AMAN, Raden Bambang melaporkan dari lokasi, kondisi ini terungkap setelah Ketua Rukun Tetangga, Siten Ritahat mengeluhkan kesulitan memperoleh air bersih kepada Forum Pemuda Sukadana. “Semenjak awal gempa, kami sangat kekuarangan air bersih, sampai-sampai kami harus

Pecinta Alam Indonesia: Belajar Kembali ke Kearifan Lokal

Jakarta (21/8), www.aman.or.id – Para pecinta alam Indonesia terus bergerak sebagai relawan untuk membantu para korban di Lombok, NTB. Kini grup pencinta alam yang sudah bergabung terdiri dari Mapala Palu-Sulawesi Tengah, Forum Pencinta Alam Bandung Raya, dan Mapala Riau. Mereka hadir dengan biaya mandiri lewat penggalangan dana di kampus. “Rombongan mereka masih akan terus berdatangan. Yang dari Palu, misalnya, mereka datang dengan galang dana di kampusnya sendiri,” kata Ketua BPH

Kembali Gempa Tektonik Berkekuatan Besar Menghantam Sumbawa Besar NTB

Jakarta, www.aman.or.id -Malam ini, gempa berkekuatan besar kembali mengguncang pada pukul 23.05 wita di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan, seperti yang dilansir dari bernusantaranews.com. (19/08) Namun sampai saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika belum mengeluarkan pernyataan resminya. Akibat gempa tersebut, berdasarkan laporan Febriyan Anindita, anggota Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) dari lokasi, wilayah Sumbawa Besar juga terkena imbas hantaman gempa yang mengakibatkan bangunan rumah, Polsek Alas kota di wilayah

Masyarakat Desa Semokan Gotong Royong Perbaiki Pipa Air Paska Gempa

Lombok Utara, www.aman.or.id – Hari ini, warga Desa Semokan Lombok Utara melakukan perbaikan pipa di mata air Kali Lokok Sengor secara bergotong royong, dibantu oleh personil TNI dan POLRI, yang melibatkan enam dusun yaitu Dusun Batirakit, Dusun Lendang Beriri, Dusun Lendang Jeliti, Dusun Batu Tepak dan Dusun Segenter. (18/08) Paska gempa tektonik yang menghantam wilayah lombok berkekuatan 6,4 SR (29/07) dan gempa susulan 7,0 SR (05/08) telah menghancurkan sekitar 85% bangunan rumah tembok