Jeffar

Datuk Pekasa: Kami Korban Kriminalisasi Pemerintah, Kembalikan Wilayah Adat Kami

Mataram 12 Nov 2014 – Masyarakat adat Pekasa memberi kesaksian dalam Dengar Keterangan Umum (DKU) Inkuiri Nasional region Bali Nusra. Dua perwakilan komunitas dalam kesaksiannya menyampaikan bahwa mereka adalah keturunan asli Pekasa yang sudah menghuni wilayah adat mereka sejak leluhurnya bermukim di sana. Pada tahun 2011 terjadi pembakaran pemukiman masyarakat adat Pekasa. “Rumah kami dibakar, tidak ada satu pun harta kami tersisa pada saat itu,” ujar Datuk Pekasa. Wilayah adat

Dirikan Posko - Warga BPRPI Bangun Rejo Diadili

Tanjung Morawa – Pada hari Rabu tanggal 5 November 2014 jam 16.00 WIB, 4 (empat) orang pengurus atas nama Ngawin Tarigan, Suyatno, Said, dan Mulyadi menjalani persidangan di Pengadilan Tinggi Tingkat II Lubuk Pakam. Dengan sangkaan melanggar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1960 Jo Pasal 2 Tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin yang berhak atau kuasanya. Pangkal Persoalan Pada tanggal 15 Juli  2013 Masyarakat Adat Rakyat Penunggu Bangun

BPAN Tana Luwu & BPAN Kalimantan Utara Terbentuk

Bulungan Kaltara 23 Oktober 2014 – Dengan semangat perjuangan dan cita-cita luhur organisasi untuk terus bersinergi dan lebih dekat pada komunitas pemuda (Masyarakat adat khususnya) Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) selaku sayap organisasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) kembali melakukan pertemuan wilayah di dua tempat yang berbeda. Pertemuan pertama di Tana Luwu Sulawesi Selatan tanggal 12 Oktober 2014 dan di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara tanggal 22 oktober 2014.

Kain Tanda Tangan 266 Pendukung Petisi 35

Tebet 27/10/2014 – Rumah AMAN kembali dapat paket kiriman berupa dukungan publik untuk Petisi 35 pada tanggal (27/10/2014). Dukungan publik tersebut dibubuhkan pada kain sepanjang 30 meter ditandatangani oleh dua ratus enam puluh enam (266) dukungan dari warga komunitas adat, mahasiswa, pecinta alam, hingga masyarakat umum di Sumbawa. Dukungan ini juga sebagai pertanda bahwa pemerintahan Jokowi-JK harus segera merealisasikan harapan masyarakat adat tentang upaya perlindungan dan pemenuhan hak-hak masyarakat adat

Dukungan Untuk Petisi 35 Bertambah Saat Acara International Day Of Peace 2014

Minggu 21 September 2014 pukul 06.00-11.00 WIB – “Pawai Perdamaian” yang berlangsung dari Monas, Sarinah hingga Bundaran Hotel Indonesia pada hari Minggu pagi ini digagas oleh “Wahid Institute” dalam rangka memperingati hari perdamaian internasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 21 September. Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk mengenang jasa K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh perdamaian Indonesia. Semasa hidupnya, Gusdur terkenal pada banyak kalangan baik nasional maupun internasional sebagai

Dukungan Publik Terhadap Petisi 35 Tambah Besar, Respons Pemerintah Setengah Hati

Tebet Timur 12/ 9/ 2014 – Jarum jam menunjukan pukul 13: 20 Wib saat tukang pos datang ke Rumah AMAN di bilangan Tebet Timur Dalam Raya dan menyerahkan setumpuk kartu pos berisi dukungan publik terhadap tuntuntan Masyarakat Adat tentang implementasi Hutan Adat bukan lagi hutan negara serta  pengesahan RUUPPHMA menjadi Undang-undang Pengakuan dan Perlindungan Hak-hak Masyarakat Adat (UU PPHMA). Kartu pos ini adalah kiriman balik (ikut dukung) dari kartu yang

Berkas Enam Warga Adat Tungkal Ulu Dilimpahkan Ke Kejati Sumsel

AMAN – Sejak ditangkap pada 11 Juni 2014 lalu dengan tuduhan merambah dan menduduki kawasan hutan Suaka Margasatwa Dangku Kabupaten Musi Banyuasin, tokoh adat Marga Tungkal Ulu Bapak M. Nur Ja’far bersama lima orang lainnya Zulkifli, Ahmad Burhanudin Anwar, Samingan, Sukisna, dan Dedi Suyanto ditetapkan sebagai tersangka kemudian ditahan oleh Penyidik Polda Sumatera Selatan. Pada (Rabu, 6/8/2014) berkas penyidikannya telah dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan,