Andre Barahamin

BPAN OKU Selatan Produksi dan Bagi-bagi Masker Gratis

Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) dari Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatra Selatan, mengambil inisiatif untuk memproduksi masker secara mandiri dan mendistribusikannya secara gratis ke komunitas-komunitas adat, sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19. #SahkanRUUMasyarakatAdat #MasyarakatAdatLawanCOVID19 #PemudaAdatBergerak                                

Policy Brief RUU Masyarakat Adat

Walaupun keberadaan Masyarakat Adat telah diakui dalam konstitusi maupun dalam berbagai peraturan perundang-undangan, namun sampai sekarang situasi pengabaian, pengucilan, dan kekerasan terhadap Masyarakat Adat di Indonesia masih terus terjadi. Ada dua masalah utama yang melatarinya. Pertama, tidak adanya pengakuan secara utuh atas keunikan dan kekhasan Masyarakat Adat sebagai masyarakat. Semisal, tari-tariannya diakui, tapi kepercayaannya tidak. Kedua, pengaturan dan pengelolaan Masyarakat Adat di tingkat pemerintah pusat tidak terintegrasi, masih terserak setidaknya

Pemuda Adat Lombok Barat Bergerak Lawan COVID-19

Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Daerah Lombok Barat bersama Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Desa bersinergi membentuk Satuan Tugas Relawan Melawan COVID-19. Langkah-langkah yang diambil berupa tindakan pencegahan/preventif dengan cara: 1. Memasang spanduk-spanduk himbauan pencegahan virus COVID-19 di titik-titik stragegis; 2. Menyemprot cairan disinfektan di tempat-tempat umum seperti masjid, sekolah, taman bermain, mushola, dan rumah-rumah warga; 3. Melakukan ronda keliling untuk mengecek suhu tubuh warga; dan 4. Sosialisasi tentang apa itu

Lawan COVID-19, Desa Dodolo Mandiri Produksi Masker dan Pastikan Stok Pangan

Perempuan Adat dari Komunitas Tampolore, di Desa Dodolo, Kecamatan Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, membuat alat perlindungan diri (APD) berupa masker secara mandiri. Inisiatif #MasyarakatAdatLawanCOVID19 ini difasilitasi oleh Kepala Desa Dodolo, Markus Kaho, yang merupakan Utusan Politik Masyarakat Adat. Masker ini rencananya akan dibagikan secara gratis kepada semua warga dan anggota komunitas. Selain menginisiasi pembuatan masker, Markus Kaho juga memastikan ketahanan pangan komunitas dengan cara menyediakan cadangan beras sebanyak satu