Penyambutan di Rumah Betang
[nggallery id=22] Penyambutan Peserta Rakernas AMAN II di Rumah Betang di Tumbang Malahoi, Gunung Mas Kalimantan Tengah
[nggallery id=22] Penyambutan Peserta Rakernas AMAN II di Rumah Betang di Tumbang Malahoi, Gunung Mas Kalimantan Tengah
Afrida Erna Ngato, bergelar Sangaji Pagu adalah Kepala Suku Pagu, Halmahera Utara. Ia memperjuangkan wilayah adat dan kebudayaan suku Pagu yang terancam punah. Wawancara ini dilakukan di Kalimantan Tengah, saat Rakernas AMAN ke III, 19-23 Februari 2013
Sadar akan rentannya ancaman perampasan tanah-tanah adat milik masyarakat adat nusantara, maka Aliansi Masyarakat Adat Nusantara membentuk Barisan Pemuda Adat Nusantara. Para pemuda berperan untuk berjuang mempertahankan tanah adat, identitas, serta kearifan lokal yang telah dititipkan oleh leluhur kepada masyarakat adat. Klip video ini merupakan serial wawancara dengan para pemuda adat dari berbagai wilayah di nusantara.
[MEDAN] Puluhan advokad dan aktivis menyatakan kesediaan untuk membantu 31 orang warga di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), yang ditahan oleh polisi akibat bentrokan dengan aparat. Pembelaan hukum itu diberikan advokad karena menilai polisi terlalu semena-mena saat melakukan penangkapan. “Kami sudah melakukan koordinasi dalam mendampingi masyarakat yang dijadikan tersangka oleh polisi. Tindakan polisi ini sudah sangat berlebihan, sebab tidak melihat permasalahan ini secara jernih, dan tidak mengetahui sejarah,” ujar
Jakarta, 27 Februari 2013 Nomor : ……./PB-AMAN/II/2013 Lampiran : – Perihal: Desakan Untuk Membebaskan Warga Adat Komunitas Pandumaan Sipituhuta dan Tindakan Khusus untuk Menyelesaikan Konflik dengan PT. Toba Pulp Lestari di Tanah Adat Komunitas Pandumaan dan Sipituhuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara Kepada Yth : 1. Menteri Kehutanan Republik Indonesia (MENHUT RI) 2. Kepala Polisi Republik Indonesia (KAPOLRI) 3. Unit Kerja Presiden Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4) 4.
Perusahaan Rampas Tanaman Warga [MEDAN] Masyarakat korban PT Toba Pulp Lestari (TPL) meminta aparat kepolisian memberikan keadilan dalam menangani sengketa lahan antara masyarakat dengan perusahaan pulp tersebut di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Soalnya, sengketa yang berujung pada pembakaran truk angkutan milik perusahaan itu membuat polisi menangkap 31 orang warga. Salah seorang yang ditahan adalah Pendeta Haposan Sinambela. “Kami mengharapkan polisi melihat kasus ini secara jelas. Jangan sampai karena
Open publication – Free publishing – More gaung