Budaya Toraja Diusul Masuk Warisan Dunia

MAKALE– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya memasukkan pemukiman tradisional Toraja dicatat sebagai salah satu warisan dunia.

Saat ini,Kemendikbud tengah melakukan pengumpulan data dan informasi,serta penelitian dan penyempurnaan dokumen tentang pemukiman tradisional sebagai salah satu bagian kebudayaan Toraja. Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar A Muh Said mewakili Kemendikbud menyatakan, sejak 2005 lalu, pemerintah pusat mengusulkan dua nominasi warisan budaya Indonesia ke UNESCO menjadi warisan dunia, yakni Bali dan Toraja.

Pada Oktober lalu, UNESCO sudah menyetujui dan menetapkan Bali sebagai warisan dunia,sedangkan Toraja direncanakan akan menyusul. Status pemukiman tradisional Toraja saat ini sudah masuk dalam daftar nominasi, tetapi belum ditetapkan sebagai warisan dunia.Itu disebabkan dokumen- dokumen pengusulan pemukiman Toraja sebagai warisan dunia tidak dilengkapi dengan nilai-nilai budaya yang ada di balik rumah adat Toraja.

“Dokumen pengusulan pemukiman tradisional Toraja lebih mengarah pada fisik bangunan dan tidak dilengkapi nilai budaya, sehingga sampai sekarang belum ditetapkan menjadi warisan dunia,” tuturnya dalam diskusi nominasi warisan dunia pemukiman tradisional Toraja yang berlangsung di Pantan Toraja Hotel, kemarin. Dia mengatakan, untuk menjadikan Toraja sebagai warisan dunia, pemerintah harus lebih bekerja keras guna melengkapi dokumen tentang nilai-nilai kebudayaan Toraja.

Salah satunya, menghimpun data dan informasi serta penelitian tentang kebudayaan Toraja dalam rangka penyempurnaan dan penyusunan dokumen untuk mendapat pengakuan dari UNESCO. “Dokumen tentang nilai-nilai kebudayaan secara keseluruhan sudah harus diterima UNESCO sebelum mereka melakukan kajian dan evaluasi untuk mendapat pengakuan sebagai warisan dunia,”tuturnya. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tana Toraja Enos Karoma menyatakan,Pemkab terus berupaya untuk menyiapkan data dan informasi tentang kebudayaan dalam melengkapi dokumen yang ada sebelumnya.

Pemkab juga menjamin data dan informasi kebudayaan Toraja tidak direkayasa dan tidak terkait dengan kepentingan oknum pribadi atau kelompok tertentu.“Kami siap memberikan data dan informasi tentang kebudayaan daerah yang benar dan akurat untuk ditetapkan menjadi warisan dunia,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Jidon Sitohang mengaku, salah satu keunikan budaya yang terkandung dalam rumah adat Toraja sebagai sistem sosial di masyarakat untuk mempererat persatuan dan kesatuan antarkeluarga dan masyarakat Toraja. joni lembang

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com

1 Komentar


  1. Sangat mendukung pelestarian Budaya Toraya, dan sangat prihatin dengan cara pelestarian budaya di Zaman eadan ini,dimana NILAI-NILAI Badaya sudah kaburrrrrrrr, asal dipogauk bangmira tu Aluk . Ya karena sudah tidak paham ,mengapa ??????. Perlu dikaji kembali . Bagaimana Gereja dan pemerintah serta masyarakat sekarang memandangnya. Ayo o o, mau diusulkan ke UNESCO akan tetapi masih ada kekurangannya ( baik sekali). Sekarang serba ada akan tetapi serba mahal, kembali kealam, misalnya pelestarian Tongkonan bahan bakunya apa cara pembuatannya,nah sekarang atapnaya dari bambu sudah ganti seng, dahulu Tongkonan itu dipasikambik ya lahan kayu dan tallang (atap), dan pengerjaannya gotong roynog, dan nilai-nilain lainnya yang dikandung,

Tinggalkan Balasan