PEKANBARU, PEKANBARUEXPRESS.COM- Menyaksikan perselisihan hingga perpecahan yang sejak beberapa tahun terahir terus bergulir ditengah-tengah masyarakat suku dan perbatinan adat Talang Mamak, Kabupaten Indragiri Hulu. Rencanya pada 25 November 2012 mendatang, bertempat di rumah adat Batin Perigi. Masyarakat suku adat Talang Mamak akan melaksanakan dawai Gedang (Pernikahan besar-red) yang bertujuan, untuk kembali menyatuhkan 29 Kebatinan suku adat Talang Mamak.
Demikian diungkapkan perwakilan masyarakat suku adat talang mamak, Batin Gundak, di kantor Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Selasa (9/10) dalam acara rapat persiapan Dawai Gedang yang turut dihari beberapa perwakilan masyarakat ada Talang Mamak lainnya yakni, Ketua Panitia Dawai Gedang Gilung, Aliansi Masyarakat Nusantara (AMAN) Riau.
“Dawai Gedang ini artinya pernikahan besar dan dalam konteks kali ini Dawai Gedang di tujuhkan untuk mempererat atau mempersatukan kembali hubungan antar kebatinan yang berjulah 29 batin suku adat Talang Mamak. Mengapa acara ini dikatakan sebagai dawai gedang, harapannya kedepan agar tidak ada lagi perpisahan diantara kebatinan yang ada. Bilamana ditemukan perselisihan, diharapkan dapat saling mengedepankan penyelesaian yang baik seperti halnya hubungan suami istri yang harmonis.”jelas Ketua panitian Dawai Gedang, Gilung kepada pekanbaruexpresss.com.
Dijelaskannya salah satu tujuan terpenting dalam pelaksanaan Dawai Gedang tersebut adalah menetapkan dan menuntut pengakuan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dan Pemerintah Provinsi Riau terhadap hukum suku adat Talang Mamak di Indragiri Hulu, terlebih dalam permasalahan tanah ulayat sesuai dengan sejarah cucur air sinding pematang dan berdasarkan sejarah leluhur suku adat Talang Mamak.
“Paling utama masyarakat suku adat talang mamak mengharapkan pengakuan pemerintah atas hukum adat dan tanah ulayat masyarakat adat talang mamak yang selama ini telah habis oleh HGU dan HGI yang diberikan kepada perusahaan di Indragiri Hilir ini.”tegas Gilung.
Acara rapat persiapan Dawai Gedang itu juga melibatkan beberapa Lembag Swadaya Masyarakat (LSM) seperti WALHI, JIKALAHARI, AMAN Riau, Greenpeace Riau. (eed)
Sumber: pekanbaruexpress.com