Luwu – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Tana Luwu, menyalurkan bantuan kepada korban banjir lumpur di Patambungan dan Lara, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara. Dua lokasi ini merupakan titik yang paling banyak terdapat warga mengungsi akibat banjir lumpur sejak Jumat (17 Juli) yang lalu. Di lokasi pengungsian Patambungan yang berada di Desa Radda, rata-rata warga komunitas adat Rongkong, yang merupakan salah satu anggota AMAN.
Bencana banjir bandang ini dimulai pada Senin malam (13 Juli) dan menimpa wilayah Kabupaten Luwu Utara, tepatnya di Masamba, Baebunta dan Sabbang. Datangnya banjir disertai dengan lumpur menyebabkan banyak 36 orang warga menjadi korban jiwa. Jumlah ini dipastikan akan bertambah karena masih banyak korban yang sedang dalam pencarian. Selain menelan korban jiwa, peristiwa banjir bandang ini juga menyebabkan sekitar 15.000 warga harus mengungsi.
Melalui wawancara singkat dengan korban banjir bandang di tempat pengungsian AMAN Tana Luwu mencatat bahwa sejumlah anggota komunitas adat Rongkong juga ikut menjadi korban. Terutama, mereka yang bermukim di daerah Patambua, Desa Radda, Kecamatan Baebunta. Di lokasi tersebut, terdapat 10 orang korban meninggal akibat serbuan banjir, dan 5 orang lagi yang belum ditemukan.
Untuk membantu meringankan beban anggota komunitas yang mengalami bencana, dan sebagai bentuk nyata mandat melayani, AMAN Wilayah Tana Luwu membuka posko pengumpulan donasi. Rencananya, donasi yang terkumpul melalui posko tanggap bencana ini akan dikhususkan untuk membantu anggota komunitas adat Rongkong dan komunitas adat sekitar yang menjadi korban banjing bandang. Selain bahan makanan, baju dan selimut serta obat-obatan merupakan kebutuhan mendesak yang menjadi prioritas posko tanggap bencana AMAN Tana Luwu.