Minggu 21 September 2014 pukul 06.00-11.00 WIB – “Pawai Perdamaian” yang berlangsung
dari Monas, Sarinah hingga Bundaran Hotel Indonesia pada hari Minggu pagi ini digagas oleh “Wahid Institute”
dalam rangka memperingati hari perdamaian internasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 21 September.
Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk mengenang jasa K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh perdamaian Indonesia.
Semasa hidupnya, Gusdur terkenal pada banyak kalangan baik nasional maupun internasional sebagai tokoh perdamaian,
tokoh lintas agama dan sebagai Presiden RI ke-4 yang berhasil memperjuangkan pengakuan terhadap Agama Konghucu di Indonesia.
Gus Dur adalah tokoh reformasi mengajarkan bagaimana pentingnya gagasan-gagasan universal dan menghormati serta menghargai
keadilan sebagai bangsa yang beragam. Melalui ucapan, sifat, dan perbuatannya. Gus Dur memberikan penghormatan yang tinggi
atas kemajemukan identitas bangsa indonesia yang beragam bahasa, agama, adat istiadat dan suku.
Dalam kegiatan ini PB AMAN beserta dua organisasi sayap yaitu BPAN dan PPMAN melakukan pengalangan Petisi 35.
Masyarakat ibukota ikut memberikan dukungan dan menandatangani dukungan terhadap Petisi 35 dengan antusias.
Pengalangan Petisi dilakukan di Sarinah dan seputaran bundaran Hotel Indonesia. Selain membubuhkan tanda tangan langsung,
banyak juga warga Jakarta yang meminta postcard petisi untuk dibawa pulang agar dapat mengajak keluarga, pacar, teman serta kerabat
ikut mendukung isi tuntutan petisi 35 sebagai upaya menyelamatkan hutan Indonesia yang diwarisi oleh masyarakat adat.
International Day Of Peace 2014 diikuti oleh berbagai lembaga – organisasi dan dihadiri oleh Istri Almarhum Gus Dur Sinta Nuriyah
beserta Yeni Wahid, Menteri Agama, Puteri Pariwisata DKI Jakarta dan Artis Ibu
Kota.***ModestaWisa