Jakarta, 26 Februari 2013,- Konflik lahan kembali terjadi di atas wilayah komunitas adat Pandumaan Sipituhuta, Kabupaten Humbahas, Provinsi Sumatera Utara (25/2). Konflik ini berawal dari kembali beraktifitasnya PT.
Toba Pulp Lestari (TPL) yang melakukan penanaman eucalyptus pada wilayah Hutan Kemenyan daerah Dolok Ginjang.
Konflik tersebut mengakibatkan ditangkapnya 16 warga oleh pihak Kepolisian Sektor Humbang Hasundutan. Penangkapan terjadi setelah masyarakat setempat melakukan perlawanan terhadap PT. TPL. Sangat disesalkan, aparat keamanan terkesan melindungi dan berpihak kepada perusahaan.
Konflik yang terjadi di wilayah adat Pandumaan dan Sipituhuta memang bukankasus baru. Perlawanan telah dilakukan oleh komunitas adat setempat sejak tahun 2009, setelah perusahaan mulai pertama kali memasuki wilayah adat mereka. Warga tidak menghendaki keberadaan perusahaan serta menentang keras proses perampasan tanah adat yang dilakukan.
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyesalkan kekerasan yangdilakukan oleh aparat keamanan serta tindakan-tindakan PT. TPL yang tidak menghargai dan menghormati hak-hak masyarakat adat Pandumaan dan Sipituhuta. Hutan kemenyan tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga merupakan harga diri dan titipan leluhur yang menjadi salah satu identitas serta sumber penghidupan masyarakat adat Pandumaan dan Sipituhuta. PT. TPL harus menghargai hak-hak masyarakat setempat.
Dini hari tadi sekitar 12.20 WIB (26/2), sekitar 7 truk aparat keamanan memaksa masuk wilayah Pandumaan dan Sipituhuta, serta melakukan penyisiran dan penangkapan warga. Sampai berita ini di publikasi, ketegangan masih terus berlangsung. Warga Pandumaan dan Sipituhuta terus berjaga-jaga di kampung dengan didampingi oleh AMAN Wilayah Taho Batak dan KSPPM.
AMAN mendesak pihak kepolisian Resor Humbang Hasundutan untuk segera membebaskan 21 warga komunitas adat Pandumaan dan Sipituhuta yang ditahan serta mencegah terjadinya kekerasan dan mengutamakan cara-cara damai dalam menyelesaikan konflik.
Patricia Miranda Wattimena
Staf Urusan HAM dan Hubungan Internasional
Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara
patricia@aman.or.id – 0852 4375 3674
Permalink
satu kata saja untuk TPL…Tutup dan habiskan TPL dari Indonesia khususnya dari bumi Sumut dan khusus buli humbahas. gantung TPL
Permalink
BERTANGGUNGJAWAB atas kejadian di Humbahas adalah ulah dari Direktur TPL Juanda Panjaitan dan Tagor Manik humas dari Siantar.
Mari bakar TPL
Permalink
si aner lumban gaol. manogu lumban gaol,rais lumban gaol, mael lumban gaol, ama jeki lumban gaol, walman lumban gaol nyawanya sudah di beli oleh PT. TPL ….
Permalink
TUTUP DAN HANCURKAN tpl indorayon . hancurkan Sukamto Tanoto……………cina babi itu
Permalink
setuju bossssss……sekalian Aner lumban gaol di usir aja dari desa sipituhuta krn dia peliharaan PT.TPL
Permalink
Karyawan TPL jangan cobacoba melintasi Doloksanggul akan kami kenal anda menghancurkan hutan di Humbahas dan menyerang rakyat pandumanaan dengan kekerasan dan aparat bersenjata. \
Hancurkan TPL
Permalink
Masyarakat pandumaan,pollung dan Marade juga tele… hadapi saya Ir.Tagor Manik Humas senior TPL Indorayon…. jangan cuma anggar parang kalian di Tele. Kami TPL sudah ada surat dari menhut dan kemenyan itu adalah konsesi TPL. Kalian masyarakat Pandumaan yang dibantu LSM Kampungan KSPPM arahan Panda Nababan cuma tukang onar di Indonesia ini dan ulah kalian sudah saya laporkan ke Kapolri. Kami sudah menangkap pendemo dan saya sudah usulkan dibawa ke Polda. Hidup TPL
Permalink
@Tagor manik: Anda mengaku akademis tetapi otak anda kosong dulu anda sejak msh duduk di bangku kuliah otaknya ga dibawa iya….
Permalink
@Tagor Manik: Sebelum bapakmu lahir warga panduman dan desa sipituhuta udh menanam kemeyan bahkan indonesia blm merdeka warga panduman dan desa sipituhuta sudah melestarikan hutan itu, keluarga anda memang hidup dari PT.TPL saya memahami loyalitas anda thdp TPL saran saya adalah mendingan anda pensiun dari TPL skrg aja sblm warga Panduman dan desa sipituhuta marah thdp perilaku anda…
Permalink
Masyarakat pandumaan,pollung dan Marade juga tele… hadapi saya Ir.Tagor Manik Humas senior TPL Indorayon…. jangan cuma anggar parang kalian di Tele. Kami TPL sudah ada surat dari menhut dan kemenyan itu adalah konsesi TPL. Kalian masyarakat Pandumaan yang dibantu LSM Kampungan KSPPM arahan Panda Nababan cuma tukang onar di Indonesia ini dan ulah kalian sudah saya laporkan ke Kapolri. Kami sudah menangkap pendemo dan saya sudah usulkan dibawa ke Polda. Hidup TPL
Permalink
@tagor manik: walaupun Bapakmu jadi presiden di indonesia ini masyarakat adat panduman ,desa sipituha udh siap melawan PT.TPL sampai titik darah penghabisan….HIDUP WARGA PANDUMAN DAN DESA SIPITUHUTA……..
Permalink
Wah…….. omongannya kayak bukan pimpinan, intelektual lagi kok gitu sich ?
Permalink
@admin: comment saya knpa di hapus?wahhhh sungguh teganya-teganya
Permalink
Akan muncul orang pencari kebenaran,
Permalink
Buat pak manik sebagai senior Humas PT.TPL saya sarankan pak Manik jgn Arogan terhadap masyarakat,baik secara perbuatan dan statement di Media.dan saya yakin bapak bisa berpikiran positif dalam hal penanganan kasus yg terjadi di masyarakat.dan saya yakin bapak adalah seorang yg berpendidikan yg sudah memegang gelar sarjana.
tp klu di lihat dari segi bicara bapak tak lebih dari seorang gembel dalam hal bicara,gembel jalanan aja gak gitu boss mereka jg masih pake nalar klu bicara.
apa lagi bapak sebagai sarjana.salam……
Permalink
kembalikan tanah kami seluas 32 ha.kami mempunyai hak wilayat atas tanah tersebut.kami warga desa lumban sitorus kecamatan Parmaksia,kabupaten Tobasa akan tetap melakukan aksi apapun yang terjadi.