Juli 2021

Dukungan Pada Masyarakat Adat Meluas, Presiden Jokowi  Diminta Cabut Izin PT TPL

Jumat, 30 Juli 2021 Setelah 44 hari melakukan Aksi Jalan Kaki Tutup PT Toba Pulp Lestari, 11 perwakilan warga dari Tano Batak, di kawasan Danau Toba–yang menamakan diri Tim 11 Ajak Tutup TPL–tiba di Jakarta pada Selasa, 27 Juli 2021 usai menempuh perjalanan 1.700 kilometer dari Danau Toba, Balige, Sumatera Utara. Tiga orang dari mereka, antara lain Togu Simorangkir, pegiat literasi dan penerima Anugerah Kick Andy Heroes 2019; Anita Martha

Ajak Tutup TPL Tiba di Jakarta

Setelah 44 hari melakukan Aksi Jalan Kaki Tutup PT Toba Pulp Lestari (Ajak Tutup TPL), 11 orang pegiat lingkungan tiba di ibu kota pada Selasa, 27 Juli 2021. Ketibaan mereka disambut hangat oleh para sahabat dan masyarakat. Tapi, tidak oleh pihak kepolisian yang telah dipersiapkan untuk menghadang mereka bertamu ke Istana Kepresidenan Jakarta. Sekitar jam dua siang itu, Togu Simorangkir, Irwandi Sirait, dan Anita Martha Hutagalung bersama delapan orang pendamping,

Ritual Dayak Simpang’k Tangkis Covid-19

Masyarakat Adat Dayak Simpang’k di Kalimantan Barat, punya ritual unik dalam melindungi komunitas dari wabah, yaitu Baangko. Upacara tersebut tampak selayaknya aktivitas pemanggilan roh leluhur dan pemberlakuan pantangan. Namun, lewat Baangko, Masyarakat Adat sedang menguatkan identitas asal-usul dan keterhubungannya dengan wilayah adat. Kisah Leluhur dan Wabah   Dayak Simpang’k merupakan Masyarakat Adat yang tinggal Kecamatan Simpang Hulu dan Simpang Dua di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Mereka punya kisah terkait sejarah

Tenun Karya Masyarakat Adat Rembitan di NTB

Menenun merupakan salah satu rutinitas Masyarakat Adat Rembitan yang berada di Dusun Telok Bulan, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seperti apa kekhasan tenun karya mereka? Di Desa Rembitan, saya bertemu dengan Wane alias Inaq Ketok. Perempuan berusia 70 tahun itu telah menenun sejak usia lima belas tahun. Di usia senjanya, Wane masih aktif menghasilkan karya tenun, di mana menenun sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari untuk

Pesan dalam Ritual Lodong Me di Sikka, NTT

Tradisi budaya warisan leluhur merupakan fondasi yang kokoh untuk kita membentuk karakter manusia Indonesia yang memiliki kepribadian kuat. Tradisi-tradisi lokal memiliki banyak makna tentang pegangan hidup. Di tengah gejolak perkembangan zaman, – dengan maraknya pengaruh budaya luar – eksistensi tradisi-tradisi lokal pun kian mengalami ancaman kepunahan. Maka, tradisi-tradisi lokal itu perlu dijaga kelestariannya. Tidak cukup hanya sebatas pada menggaungkan seruan kata atau melaksanakan seremoni, namun turut menggali, memahami, dan menjalankan

Gotong Royong Menanam Padi

Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Kalimat tersebut menggambarkan pola kerja sama yang dilakukan oleh Masyarakat Adat Barambang Katute yang terletak di Desa Barambang, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Belakangan ini, saya kembali merasakan dan melihat perwujudan dari nilai gotong royong dan solidaritas yang kuat di antara masyarakat melalui aktivitas bertani padi. Kami menyebut kebersamaan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan itu dengan sebutan sibalii. Di kampung, kami sedang memasuki

Ribuan Mayat Anak Adat di Sekolah Asrama Kanada

Baru-baru ini, dunia dikejutkan dengan penemuan 215 jenazah anak-anak adat di Kamloops Indian Residential School di British Columbia, Kanada pada Mei 2021 lalu. Sekolah asrama Katolik tersebut dulu didirikan untuk “mengasimilasi” anak-anak adat sekaligus menghancurkan budaya leluhur mereka. Menyusul setelahnya, penemuan mayat-mayat lain juga terkuak. Jumlahnya telah mencapi lebih dari seribu. Sekolah Asrama Kamloops Indian merupakan yang terbesar dalam sistem sekolah asrama di negara yang terletak di kawasan Amerika Utara