Masyarakat Adat merupakan kelompok yang paling terancam oleh penyebaran pandemi COVID-19 karena hidup di lokasi yang susah terjangkau dan minim pelayanan kesehatan negara.
Namun demikian banyak Masyarakat Adat yang tanahnya sudah dirampas dan yang terpaksa hidup sebagai petani sawit. Mereka adalah termasuk dalam kelompok yang PALING TERANCAM di tengah pandemi global COVID-19.
Masyarakat Adat melakukan berbagai inisiatif merespon penyebaran COVID-19: ritual tolak bala, karantina mandiri yang bermartabat, penutupan akses (lockdown) wilayah adat, dan memastikan stok pangan, para tabib meramu obat-obatan tradisional, mulai menanam tanaman pangan jangka pendek, dan para Kepala Desa di komunitas Masyarakat Adat, bersama Perempuan Adat serta anak muda penggerak sekolah adat bergotongroyong melawan penyebaran COVID-19.
Masyarakat Adat yang masih hidup harmonis dengan alam saat ini terbukti memiliki persediaan pangan yang cukup. Surplus pangan di Masyarakat Adat dapat membantu sesama Rakyat Indonesia yang kekurangan pangan. Ya, Masyarakat Adat adalah benteng pertahanan terakhir Nusantara.
Di sisi lain, para pemimpin organisasi yang hidup di kota-kota besar juga berada dalam situasi ‘Terancam COVID-19’. Sementara mereka harus ikut memimpin Masyarakat Adat menghadapi COVID-19.
Unit Tanggap Darurat AMANkanCOVID19 terus bekerja keras, menghimpun data, dan memperkuat strategi pelayanan. Hambatan logistik, transportasi, komunikasi, pangan, kekurangan peralatan APD dan disinfektan menjadi tantangan besar saat ini. Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan. Mari ulurkan tangan!
===
Kawans, Jika ada yang mendapat SMS permintaan donasi dari AMAN, mohon jangan langsung percaya. Rekening yang digunakan untuk Donasi yaitu Rekening Dana Darurat AMAN di Bank Mandiri seperti yang tertera di tautan berikut. Jika ada yang ingin menyumbang boleh langsung kirim ke Rekening tersebut. Boleh mengirimkan bukti transfer. Semua dana yang masuk diaudit oleh Auditor Publik dan dipublikasikan secara berkala.
Salam Nusantara.
Rukka Sombolinggi,
Sekretaris Jendral Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)