Januari 2019

Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI);  Mutiara Pengetahuan Perjuangan Masyarakat Adat Melayu

Jakarta, www.aman.or.id – Jika ada peneliti, akademisi, aktivis mahasiswa dan pelaku gerakan sosial yang belum pernah mendengar atau mengenal organisasi BPRPI di Sumatera Utara, dapat diumpamakan seperti membaca buku, namun melewatkan satu bab paling penting. BPRPI kepanjangan dari Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI). Di Nusantara ini, ada makna khas untuk kata-kata penunggu, misalnya ketika seseorang memberimu peringatan, jangan sembarangan bertingkah laku di suatu tempat, ia akan menjelaskannya dengan mengatakan alasannya, “karena ada yang

Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) : Mutiara Pengetahuan Perjuangan Masyarakat Adat Melayu

Jakarta, www.aman.or.id – BPRPI itu apa? Menurut saya, kalau ada peneliti, akademisi, aktivis mahasiswa, pelaku gerakan sosial kalau belum pernah mendengar atau mengenal organisasi BPRPI di Sumatera Utara, seumpama membaca buku ia melewatkan satu bab paling penting. BPRPI kepanjangan dari Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI). Di nusantara ini, ada makna khas untuk kata-kata penunggu, misalnya, ketika seseorang memberimu peringatan, jangan sembarangan bertingkah laku di suatu tempat, ia akan menjelaskannya

Muchtar Luthfi Mutty : Memberi Bukti Bukan Janji

Jakarta, www.aman.or.id – Opu Luthfi adalah sapaan akrab pria kelahiran Masamba, 1 September 1956 ini. Beliau terlahir sebagai sosok sederhana, visioner dan berintegritas. Melahirkan SK Bupati Luwu Utara tentang Pengakuan Masyarakat Adat Seko. Pantang menyerah memperjuangkan RUU Masyarakat Adat di DPR RI sejak 2016. Tak pernah tindakannya mengingkari perkataan. Beliau pun terampil mengartikulasikan gagasan dan visi politiknya. Mengawali karir sebagai Camat Wotu, Kabupaten Luwu (1987), Kepala Jurusan Politik Pemerintahan Kampus Institut

Hikayat Gua Boki Maruru

Jakarta (7/1/2019), www.aman.or.id – Dahulu kala, di Pulau Halmahera, orang-orang hidup nomaden. Pola hidup seperti itu karena kebiasaan mereka dalam mencari makan, berburu, mencari damar di tengah hutan belantara, membangun rumah-rumah tanpa sekat di dekat sungai-sungai, berkebun dan melakukan aktivitas untuk kelangsungan kehidupan mereka. Tanjung, teluk, muara sungai, bantaran sungai hingga di bukit dan lembah disinggahi. Menapaki jejak hidup. Mereka membangun peradaban di sana. Begitu juga kisah komunitas-suku Sawai yang

Kearifan Lokal, Masyarakat Adat Aur Kuning:  Melestarian Ikan dengan Lesung Batu

Jakarta (7/1/2019), www.aman.or.id – Setiap Masyarakat Adat pasti memiliki kearifan lokalnya atau dapat disebut sebagai pengetahuan Masyarakat Adat (indigenous knowledge). Bangkok Post memberi pemaknaan terhadap kearifan lokal (local wisdom) dalam bahasa Inggris dengan “local wisdom (noun) – the knowledge that has been discovered or acquired by local people through long experience”. Pada dasarnya kearifan lokal itu merupakan pengetahuan Masyarakat Adat secara turun-temurun yang telah teruji berdasarkan pengalaman panjang. Sama seperti di Aur