2018

Pengungsi di Poso Masih Kekurangan Logistik

Jakarta (8/10), www.aman.or.id – Pengungsi terkena dampak gempa Sulteng, khususnya di Kabupaten Poso, hingga saat ini belum mendapatkan logistik yang memadai. Mereka masih kekurangan terutama beras, obat-obatan hingga pakaian. Hal ini sesuai dengan data yang dilaporkan Ketua BPH AMAN Daerah Pamona Ani Taere. Melalui sambungan telepon dengan Titi Pangestu dalam live report Radio Gaung AMAN, ia menyampaikan kondisi tersebut langsung dari Poso, hari ini. Sejak 3 Oktober, Ani telah membuka

Tidak Tercantum di Konstutisi, Tetapi Chili Mengesahkan UU Masyarakat Adat (Bagian 3)

Jakarta (8/10), www.aman.or.id – Secara konstitusionalitas, keberadaan Masyarakat Adat di Indonesia jauh lebih kuat dibanding di Chili. Karena sejak awal konstitusi kita telah mengakui keberadaannya. Pasal 18 UUD 1945 beserta penjelasannya  (sebelum amandemen) dengan tegas mengatur hal itu. Pasca amandemen, pengakuan dan pelindungan konstitusional terhadap Masyarakat Adat pun tidak hilang. Hal itu tercantum dalam pasal 18B ayat (2) dan pasal 28I ayat (3) UUD 1945. Hal itu ditulis Luthfi Andi Mutty,

Perwakilan Suku Maya Mendatangi Pemda Raja Ampat Tuntut Penyelesaian Ganti Rugi Wilayah Adat

Papua, www.aman.or.id-Perwakilan Suku Maya yang tergabung di dalam Masyarakat Adat Raja Ampat melakukan aksi di seputaran kota Waisai, Papua. Mereka menuntut pertanggung jawaban Pemerintah Derah dan DPRD Raja Ampat untuk penyelesaian ganti rugi hak adat Marga Daam atas lahan seluas 600 Hektar yang telah disahkan oleh DPRD Raja Ampat tahun 2016. (12/09) Pengurus Daerah AMAN Sorong Raya, turut mendampingi rombongan yang akan bertemu dengan Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Raja Ampat, Papua

100 Lebih Komunitas Anggota AMAN Terdampak Gempa

Jakarta (8/10), www.aman.or.id – Memasuki hari ke tujuh sejak tim relawan AMAN tiba di Palu (2/10), data komunitas AMAN terdampak telah mencapai 80 lebih berdasarkan analisis data anggota yang dicocokkan dengan data yang dikeluarkan BNPB. Sekalipun demikian, data ini masih terus ditindaklanjuti tim relawan AMAN. Sementara itu data lapangan yang sudah direkapitulasi tim relawan AMAN sejauh ini sudah ada 20 komunitas. Sayangnya 20 komunitas tersebut dianggap BNPB tidak terlalu terdampak

PEMETAAN WILAYAH ADAT DI TALANG MAMAK RIAU

Riau, www.aman.or.id- Usai pembekalan latihan pemetaan di komunitas Belimbing tanggal 18 September lalu di Talang Mamak, tim pemetaan terbentuk yang terdiri dari 20 pemuda, melakukan pemetaan di komunitas Rantau Langsat dan komunitas Belimbing (04/10). Para peserta pemetaan sangat antusias dengan kegiatan ini. Pada saat turun ke lapangan, mereka membawa perlengkapan alat Sistem Posisi Global (GPS) untuk mengambil titik penting sambil mengenal wilayah hutan adat lebih dekat. Kegiatan pemetaan ini bertujuan

Tidak Tercantum di Konstutisi, Tetapi Chili Mengesahkan UU Masyarakat Adat (Bagian 2)

Jakarta (5/10), www.aman.or.id – Semua pihak di Chili kemudian menyadari bahwa perlu ada penanganan yang sungguh-sungguh dan terstruktur untuk mengeluarkan Masyarakat Adat Indian dari kemiskinan. Demikian berita penting dari Chili sebagaimana ditulis anggota DPR RI Luthfi Andi Mutty. Kesadaran kolektif ini menjadi momentum sangat bersejarah bagi Chili. Sekaligus bagi negara-negara lain di dunia, kesadaran kolektif, Pemerintah – Masyarakat Adat – Publik, tersebut sangat menginspirasi. Indonesia diharapkan menjadi satu di antara

Tim Relawan AMAN dari Jakarta Tiba dengan Selamat di Palu

Jakarta (5/10), www.aman.or.id – Andri Sutan Sati dan Kenny menjadi tim pertama relawan AMAN yang berangkat dari ibukota. Keduanya lepas landas dari Soekarno Hatta dengan penuh kesiapsiagaan demi membantu para korban terdampak gempa-tsunami di Sulawesi Tengah. Andri Sutan Sati yang biasa dipanggil Cheng itu langsung melaporkan kondisinya begitu tiba di Palu-Sulawesi Tengah, kemarin sore. Penerbangan mereka berjalan lancar. “Saya dan Kenny sekarang sudah mendarat di bandara Palu, kondisi baik,” katanya.