2018

Data Komunitas Terlayani

Palu (9/11), www.aman.or.id – Tim Tanggap Darurat (TD) AMAN menargetkan 59 komunitas terdampak gempa akan terlayani selama 3 bulan (Oktober – Desember 2018). Kelima puluh sembilan komunitas tersebut tersebar di PD AMAN Kamalisi, Kulawi, dan Parigi Moutong. Hingga minggu kedua November, data Tim TD AMAN menunjukkan jumlah komunitas terlayani mencapai 29 komunitas (56 desa). Tim TD bahu-membahu memberikan pelayanan terbaik kepada masing-masing komunitas. Setiap ada logistik yang tersedia di gudang

AMAN dan Sayap Organisasi Tangani Bencana Bersama di Sulawesi Tengah

Palu, www.aman.or.id-Puluhan Relawan Tim Tanggap Darurat dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) dan PEREMPUAN AMAN melakukan pendistribusian logistik berupa Beras, Gula, Minyak Goreng dan Garam ke Tiga Kabupaten di Sulawesi Tengah, yaitu Kabupaten Sigi, Parimo dan Kabupaten Donggala (4/11). Ketua BPAN wilayah Sulawesi Tengah, Samsudin mengatakan bahwa pendistribusian ini akan difokuskan di tiga kabupaten yang terkena dampak gempa dan tsunami, yaitu Kabupaten Sigi, Parimo dan Donggala. “Hari ini kita distribusikan

BPAN Jadikan Posko Bencana Lokasi Aksi Dukung RUU Masyarakat Adat

Palu, www.aman.or.id- Posko gempa untuk Palu dan Donggala dari Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) di Sulawesi Tengah Sabtu (3/11) dijadikan lokasi konsilidasi untuk aksi mendukung pengesahan RUU Masyarakat Adat yang sedang didorong AMAN dan 19 organisasi sipil yang tergabung dalam Koalisi Pengawal RUU Masyarakat Adat, dengan membentangkan kertas bertulisakan tulisan “Sahkan RUU Masyarakat Adat” Samsudin Ketua BPAN wilayah Sulawesi Tengah mengatakan bahwa antusias anak muda yang berada di posko Sulawesi Tengah sangat mendukung perjuangan

AMAN Gerakan Sayap Organisasi Tangani Bersama Bencana di Sulawesi Tengah

Palu, www.aman.or.id-Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) melakukan konsolidasi bersama organisasi sayap, yaitu Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), PEREMPUAN AMAN untuk penanganan bersama bencana di komunitas adat yang terkena dampak bencana gempa dan tsunami di Palu (2/11). Hadir dalam pertemuan tersebut tujuh orang pengurus daerah AMAN Sulawesi Tengah. Ketua Badan Harian AMAN wilayah Sulawesi Tengah, Asran sangat menyambut baik dengan terbentuknya tim tanggap darurat, menurutnya tim tersebut sangat membantu dalam melakukan evakuasi para korban. “Kita

Posko AMAN di Toriuntu Dipercaya Berbagai Lembaga Kemanusiaan

Palu (7/11), www.aman.or.id – AMAN menjadi sentral pendistribusian bantuan logistik di Komunitas Adat Toriuntu. Komunitas ini mencakup desa-desa antara lain Gimpu, Moa, Tomua dan Pilimakujawa, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. “Posko AMAN yang terletak di Desa Gimpu, dipercaya lembaga-lembaga lain untuk menjadi pos sentral penyaluran bantuan-bantuan kemanusiaan di Toriuntu,” kata Vera Barumbu, koordinator posko tanggap darurat di Toriuntu. Selain AMAN, terdapat beberapa lembaga yang men-drop bantuan kemanusiaan. Beberapa

Pernyataan Sekjen AMAN ; Masyarakat Adat Tetap Menunggu Pengesahan Undang-undang Masyarakat Adat

Salam Nusantara, Saya, Ruka Sombolinggi Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), hari ini mewakili organisasi AMAN menerima penghargaan Ormas Terbaik 2018 di bidang kebudayaan dari Kementerian Dalam Negeri yang diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Bapak Tjahjo Kumolo di Jakarta. Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan atas kerja keras seluruh perangkat organisasi AMAN dan seluruh unsur-unsur organisasi AMAN, pengurus, kader, anggota, organisasi sayap dan seluruh komunitas anggota AMAN 2.373 di seluruh

Konsolidasi BPAN NTB Memperkuat Gerakan Perjuangan Masyarakat Adat  Di Indonesia

Lombok, www.aman.or.id – Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) wilayah Bali Nusa mengadakan pendidikan kader untuk calon anggota yang akan bergabung, Rabu (31/10) di Pantai Tanjung Menangis, Lombok Timur. Acara tersebut dihadiri Dewan Pemuda Adat Nusantara (Depan) region Bali Nusa, Badan Pengurus Harian AMAN Lombok Timur dan Puluhan calon anggota BPAN. “Pemuda adat merupakan garda paling depan dan mereka yang menjaga dan mempertahankan tradisi, wilayah adat, tanah dan budaya kita sendiri,” kata Lalu Kusuma