Palu, www.aman.or.id-Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) melakukan konsolidasi bersama organisasi sayap, yaitu Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), PEREMPUAN AMAN untuk penanganan bersama bencana di komunitas adat yang terkena dampak bencana gempa dan tsunami di Palu (2/11). Hadir dalam pertemuan tersebut tujuh orang pengurus daerah AMAN Sulawesi Tengah.
Ketua Badan Harian AMAN wilayah Sulawesi Tengah, Asran sangat menyambut baik dengan terbentuknya tim tanggap darurat, menurutnya tim tersebut sangat membantu dalam melakukan evakuasi para korban.
“Kita telah membuka posko selama satu bulan di Kantor PW AMAN, harapnya beberapa yang terkena dampak gempa, AMAN bisa membantu komunitasnya.” kata Asran.
Di tempat yang sama, Annas Radin Syarif Koordinator Tanggap Bencana, sekaligus Direktur Dukungan Komunitas PB AMAN mengatakan, kita akan membantu dan merespon akan tetapi harus melakukan pendataan anggota komunitas yang terkena dampak gempa di Sulawesi Tengah.
”Kita akan data dan pastikan komunitas mana yang terekana dampak, apa yang kita bisa bantu dan penanganan apa yang bisa kita lakukan, seperti contoh kebutuhan mendesak makanan, tempat tinggal sementara, sarana air bersih, tenda, selimut, terutama makanan untuk bayi, obat-obatan, pasokan air serta yang berkaitan dengan listrik.”ujar Annas.
Dikatakan Annas, AMAN juga akan menyesuaikan bantuan sesuai kemampuan, yang paling penting dalam tanggap darurat itu, Masyarakat Adat di sini tidak mengalami kelaparan, sehingga tidak sakit dan dipastikan ketersediaan logistik.
”Kalau nantinya kita mempunyai data tentu lebih mudah dalam melakukan penanganannya, karena kalau pun AMAN tidak bisa membantu nantinya akan berkordinasi dengan lembaga lain yang bersedia membantu,” terang Annas.
Ditambahkan Annas, penanganan bencana di sini sebenarnya bisa kita lakukan lewat sayap-sayap organisasi AMAN yang ada di sini, seperti BPAN dan Perempuan AMAN, minimal dari setiap daerah ada tiga atau empat orang yang bisa koordinasi dengan tim tanggap darurat.
”Pembuatan tim bencana ini, agar memudahkan AMAN juga dalam merespon kondisi yang terkena dampak gempa agar terkoordinasi,”ungkap Annas.
Sementara itu, Samsudin Ketua BPAN wilayah Sulawesi Tengah mengatakan bahwa, kita anak muda di sini tetap terus bergerak beriringan dengan AMAN sebagai organisasi induk. Selama ini kita bergerak selalu berkordinasi dengan ketua pengurus wilayah (PW) dan pengurus daerah (PD).
”Kebetulan anak muda di sini banyak yang ikut terlibat dan memang poskonya kita gabungkan di AMAN Sulteng,” terang Samsudin.
Samsudin juga menyampaikan rasa terima kasih kepada kawan-kawan BPAN dari wilayah lain seperti BPAN Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Bengkulu dan lainnya yang ikut melakukan solidaritas untuk melakukan penangganan tanggap bencana cepat selama ini.
”Saya apresiasi tanggap darurat ini dan menyampaikan rasa terima kasih kepada kawan-kawan BPAN, AMAN dan PEREMPUAN AMAN.” tutup Samsudin.
Sisi Boka – Anggota BPAN Sulawesi Tengah