Oktober 2018

Kaukus Perempuan Parlemen Berkomitmen Kawal Pembahasan  RUU Masyarakat Adat di DPR RI

Jakarta,www.aman.or.id-Koalisi Pengawal RUU Masyarakat Adat yang beranggotakan 19 organisasi masyarakat bertemu dengan Gusti Kanjeng Hemas, ketua Kaukus Perempuan Parlemen sekaligus anggota DPD RI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Jakarta (16/10). Hadir dalam pertemuan tersebut mewakili koalisi antara lain PEREMPUAN AMAN, PP MAN dan YLBHI. Kedatangan koalisi untuk mencari dukungan dari Kaukus Perempuan Parlemen terhadap macetnya pembahasan RUU Masyarakat Adat saat ini. Ketua PEREMPUAN AMAN, Devi Anggraini menyatakan bahwa terhambatnya pembahasan RUU Masyarakat

Mahasiswa-Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bengkulu Berkunjung ke Kantor PB AMAN

Jakarta, www.aman.or.id-Hari ini empat puluh dua mahasiswa-mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bengkulu dari jurusan Hukum Pidana, Hukum Perdata dan Hukum Tata Negara berkunjung ke kantor PB AMAN di Jakarta (18/10). M. Yamani, dosen pembimbing yang mendampingi kunjungan tersebut menjelaskan tujuan kedatangannya, untuk membuka wawasan mahasiswa-mahasiswi didikannya seputar isu Masyarakat Adat. “Saya berharap pada kunjungan singkat ini, dapat membuka pintu buat para mahasiswa-mahasiswi menemukan ide untuk penulisan tugas akhir (skripsi), dengan mengambil

Tiba di Palu, Sekjen AMAN Langsung Disambut Komunitas AMAN Terdampak Gempa-Tsunami Sulteng

Jakarta (17/10), www.aman.or.id – Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi pagi tadi mendarat dengan selamat di Palu. Ia disambut seluruh tim relawan AMAN. Kehadiran Sekjen AMAN periode 2017-2022 itu bagi tim relawan, BPH AMAN Sulteng, para BPH PD AMAN dan komunitas AMAN se-Sulteng dinilai membawa hawa yang sejuk dan terang. “Dengan kehadiran sekjen, kami merasa terharu,” ujar Rukmini Toheke. Rukmini juga mengatakan bahwa Masyarakat Adat Namo, Bolapapu dan Lonca menyambut baik

Majelis Agama Kaharingan Indonesia Mendatangi Komnas HAM & Komnas Perempuan

Jakarta, www.aman.or.id- Hari ini, PB AMAN mendampingi empat puluh dua perwakilan masyarakat Dayak penganut agama leluhur Kaharingan yang tergabung dalam Majelis Agama Kaharingan Indonesia (MAKI) mendatangi Komnas HAM untuk menyampaikan pengaduan soal integrasi paksa yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kalimantan terhadap agama leluhur kaharingan menjadi agama Hindu. Suel ketua umum MAKI pusat menyatakan bahwa kebebasan memeluk agama merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia. “Terintegarasinya agama leluhur Kaharingan, menjadi agama Hindu telah banyak menimbulkan keresahan para pemeluk Kaharingan karena dalam

Forum Pemuda Sukadana Dirikan Sekolah Darurat di Lokasi Pengungsian Desa Sukadana Lombok Utara

Lombok Utara, www.aman.or.id-Memasuki periode tiga bulan masa pemulihan gempa di wilayah Lombok dan sekitarnya, SDN 1 Sukadana masih menyelenggarakan kegiatan belajar di dalam tenda terpal di wilayah Desa Sukadana. Semenjak gempa pertama berkekuatan 6,4 skala richter dan 7,0 skala richter yang meluluhlantakan wilayah Lombok dan sekitarnya, telah mengakibatkan lima bangunan fisik Sekolah Dasar Negeri, yaitu SDN 1 Sukadana, SDN 2 Sukadana, SDN 3 Sukadana, SDN 4 Sukadana dan SDN 5 Sukadana  mengalami kehancuran fisik

Kepala Desa Ini Berjuang Mencari Bantuan untuk Warganya

Jakarta (16/10), www.aman.or.id – Toni Pangke, Kepala Desa Lonca, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi merupakan satu di antara korban gempa 7,4 SR di Sulteng pada 28 September lalu. Selain melihat dirinya yang menjadi korban, dia juga harus memikirkan nasib warganya yang juga sama-sama menjadi korban. Rumah warganya di Lonca termasuk rumahnya sendiri hancur akibat gempa tersebut. Dampaknya tidak hanya rumah-rumah yang rubuh. Jalanan pun rusak bahkan ada yang tertimpa longsor, sehingga

AMAN Mendukung Festival Ume Bubu & Tenun Ikat di Timor Tengah Selatan

Timor Tengah Selatan, www.aman.or.id, Organisasi A’taimamus (Pokja OAT) dan Yayasan Taim Hine Aleta Baun menyelenggarakan Festival yang ke VI di Nausus, Timor Tengah Selatan, NTT  pada tanggal 7 Oktober – 10 Oktober 2018 (10/10). Perhelatan kali ini mengangkat tema, “Ume Kbubu dan Tenun Ikat Timor Tengah Selatan.” Festival tersebut diselenggarakan  dengan menghadirkan Masyarakat Adat dari Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Belu. Festival Ume Bubu dan Tenun Ikat menghadirkan masyarakat dari Kabupaten Kupang,