Jakarta,www.aman.or.id-Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Kalimantan Barat melakukan aksi penggalangan dana untuk korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ke berbagai kafe-kafe yang tersebar di kota Pontianak, Kalimantan Barat (01/10).
Pirmina Herianto selaku koordinator lapangan aksi menyampaikan bahwa BPAN Kalimantan Barat melakukan penggalangan dana dengan mendatangi kafe-kafe di kota Pontianak, lalu menyanyi beberapa lagu di depan para pengunjung. Aksi ini telah di mulai sejak 5 hari lalu, akan dilakukan selama dua minggu.
“Alasan dilakukannya cara berbeda ini, mengingat kalau penggalangan dana biasa dilakukan di lampu-lampu merah di jalanan, jadi akan kurang maksimal hasilnya kalau BPAN melakukan hal yang sama,” jelas Pirmina.
Paulus Ade Sukma Yadi sebagai Dewan Pemuda Adat Nusantara (DEPAN) BPAN Kalimantan Barat merasa bangga, dengan kepedulian kemanusiaan dan cara kreatif yang dimiliki oleh anggota BPAN Kalimantan Barat.
“Kegiatan ini tentunya didasari panggilan dan kepedulian terhadap sesama manusia, kita semua merasa terpanggil, karena kita boleh berefleksi, seandainya kita ada di posisi mereka dan keluarganya sangatlah berduka yang mendalam, karena yang namanya gempa tetaplah spontan dan tak ada yang berencana,” terang Ade.
Penggalangan dana yang sudah terkumpul saat ini berjumlah Rp 9.285.000 (06/10). Dana tersebut akan langsung disalurkan lewat rekening panitia relawan di Donggala. Pihak BPAN Kalimantan Barat juga membuka donasi barang prioritas berupa keperluan bayi. Rencananya donasi berupa barang akan akan langsung dibawa oleh 20 orang relawan dari BPAN Kalimantan Barat ke Sulawesi Tengah.
BPAN Kalimantan Barat menghimbau dan memohon kerja sama para pemilik kafe-kafe di kota Pontianak, agar terhindar dari insiden penolakan seperti yang terjadi tanggal 6 Oktober lalu, ada 1 kafe yang menolak dengan alasan kegiatan penggalangan dana harus memperoleh izin dari manajer kafe.
Ade menilai, alasan tersebut tidak masuk akal karena aksi yang dilakukan anggota BPAN adalah aksi spontan untuk tujuan kemanusiaan, sudah seharusnya para pemilik kafe-kafe turut mendukung kegiatan penggalangan dana.
“Harapan kita kegiatan yang masih berlangsung satu minggu mendatang ini tetap berjalan lancar serta tidak lagi ada penolakan dari pemilik kafe, sebagai penutup kami juga berterima kasih banyak atas partisipasi masyarakat pecinta kopi dan seluruh masyarakat Kalimantan Barat yang telah berpartisipasi memberikan rezekinya kepada saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah,” ungkap Ade.
Eka Hindrati – Direktur Infokom PB AMAN