2017

HIMAS 2017: Lindungi hak Masyarakat Adat akan lestarikan kain nusantara

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyelenggarakan Parade Kain Nusantara di Jakarta pada Minggu (27/8). Parade ini untuk menunjukkan bahwa tanpa hak-hak Masyarakat Adat, Indonesia tidak akan punya keragaman dan keindahan kain nusantara. Parade ini merupakan bagian rangkaian perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia yang diperingati setiap 9 Agustus. Acara ini telah didahului oleh Diskusi “Kain, Keragaman Budaya, dan HAM” di Museum Tekstil pada 20 Agustus 2017 dan Konferensi Pers mengenai

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDRAL AMAN  PERAYAAN HARI INTERNASIONAL MASYARAKAT ADAT SEDUNIA 9 AGUSTUS 2017

SATU DEKADE DEKLARASI PERSERIKATAN BANGSA-­‐BANGSA TENTANG HAK MASYARAKAT ADAT SEDUNIA Masyarakat Adat Bangkit, Berdaulat! Masyarakat Adat Bangkit, Mandiri! Masyarakat Adat Bangkit, Bermartabat! Salam Nusantara, Bapak, ibu, saudara-­‐saudariku Masyarakat Adat Nusantara yang berbahagia, Hari ini adalah hari dimana Masyarakat Adat di seluruh dunia merayakan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS), the International Day of the World’s Indigenous Peoples, yang dideklarasikan pengesahannya oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-­‐Bangsa (PBB) melalui Resolusi 49/214, tanggal

PERINGATAN SATU DEKADE DEKLARASI PBB TENTANG  HAK-HAK MASYARAKAT ADAT SEDUNIA

Setiap 9 Agustus masyarakat adat di seluruh dunia merayakan International Day of the World’s Indigenous Peoples atau Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia dan telah ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Resolusi 49/214 pada 23 Desember 1994. Tanggal 9 Agustus dipilih karena alasan historis, dimana tanggal tersebut merupakan hari pertemuan pertama Kelompok Kerja PBB untuk Masyarakat Adat Sub-Komisi untuk Promosi dan Perlindungan HAM pada 1982. Tahun ini, perayaan Hari

Abdon Nababan Laureate of Magsaysay Award

Jakarta, Wednesday, July 27, 2017 – The Board of Trustees of the Ramon Magsasay Award Foundation has on Thursday (27/7) in Manila, the Philippines, made an announcement that Abdon Nababan has been selected as the laureate of the Ramon Magsasay Award 2017 for the category of Asian Community Leadership. The Indigenous Peoples Alliance of Nusantara (AMAN) has warmly welcomed that Ramon Magsaysay Award 2017 is awarded to Abdon Nababan. The

Abdon Nababan mendapat Ramon Magsaysay Award 2017

Ramon Magsasay Award Foundation pada Kamis (27/7) di Manila, Filipina mengumumkan Abdon Nababan terpilih sebagai penerima Ramon Magsasay Award 2017 untuk kategori Community Leadership dari seluruh Asia. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyambut hangat penghargaan Ramon Magsaysay Award 2017 yang diberikan kepada Abdon Nababan. Penghargaan Nobel Asia ini diumumkan resmi pada Kamis, 27 Juli 2017. Menurut Ramon Magsaysay Award, Abdon merupakan seorang pemimpin yang membawa perubahan. Keberanian dan advokasinya menjadi

Masyarakat Adat Dayak Meratus Turun ke Jalan

Batulicin, 25 April 2017 – Masyarakat Adat Dayak Meratus melakukan aksi massa damai dengan turun ke jalan mendatangi kantor Bupati dan DPRD Tana Bumbu untuk menuntut hak-haknya sebagai Masyarakat Adat. Aksi damai yang dimulai pukul 10.00 WITA tersebut dihadiri oleh 100 orang lebih, termasuk perempuan adat, pemuda adat dan anak_anak adat. Aksi tersebut dimulai dari titik kumpul dari km.6 Sarigadung menuju kantor Bupati Tana Bumbu. Sesampainya di kantor bupati, massa

Pernyataan Sikap Masyarakat Adat Dayak Meratus

  HENTIKAN PERAMPASAN WILAYAH ADAT DAN KRIMINALISASI TERHADAP (AKTIVIS) MASYARAKAT ADAT DAYAK MERATUS SERTA SEGERA TERBITKAN PERATURAN DAERAH PENGAKUAN MASYARAKAT ADAT DAYAK MERATUS Puluhan tahun, kami masih dijajah dan ditindas oleh bangsa sendiri! Atas nama hukum negara, wilayah adat kami terus di rampas. Semuanya bermula sejak tahun 1968, dimana Pemerintah Republik Indonesia memberikan ijin konsesi HPH dan HTI kepada PT. Kodeco Timber dengan area seluas 270 ribu hektar. Melalui SK