2015

Pidato Sekjen AMAN Pada Perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia Dan Pembukaan Festival Nusantara 2015

Pidato Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Dalam Rangka Perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia  (International Day Of The World’s Indigenous Peoples)  Dan Pembukaan Festival Nusantara 2015 Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli Provinsi Bali, 9 Agustus 2015 Masyarakat Adat Bangkit Bersatu, Berdaulat ! Masyarakat Adat Bangkit Bersatu, Mandiri ! Masyarakat Adat Bangkit Bersatu, Bermartabat ! Sebelumnya, ijinkan saya mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta Alam Semesta, Tuhan Yang Maha Kuasa

Permohonan untuk Pertimbangan atas Situasi Masyarakat Adat Kepulauan Aru, Indonesia, di bawah Prosedur Peringatan Dini dan Aksi Mendesak Komite Penghapusan Diskriminasi Rasial

Untuk menghindari kerugian yang akan terjadi dan yang tidak dapat diperbaiki, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), organisasi masyarakat adat nasional Indonesia, dan Forest Peoples Programme (“Organisasi Pemohon”) dengan hormat meminta Komite Penghapusan Diskriminasi Rasial (“Komite”) mempertimbangkan situasi masyarakat adat Aru dari Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, di bawah prosedur peringatan dini dan tindakan mendesak dari Komite. Situasi dimaksud menyangkut pemberian izin oleh Republik Indonesia (“Indonesia” atau “Negara”) untuk perkebunan tebu

Press Release : Ekspansi Perkebunan Tebu Dilanjutkan, Kehidupan Masyarakat Kepulauan Aru Kembali Terancam

            Press-Release-Perkebunan-Tebu-di-Kepulauan-Aru-Tetap-Lanjut  Bogor, 22 juni 2015. Pemerintah dianggap telah melakukan pembohongan publik terkait rencana pembukaan perkebunan tebu di Kepulauan Aru. Pernyataan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang dikutip oleh media thejakartapost.com pada tanggal 18 juni 2015, menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan tiga (3) lokasi yang luasnya sekitar 500 ribu Ha untuk pembangunan perkebunan tebu di Indonesia. Tiga lokasi tersebut antara lain Kepulauan Aru, Merauke, dan Sulawesi

[dm]109[/dm]
[dm]110[/dm]
[dm]111[/dm]

Bicara Masyarakat Adat, AMAN Bertemu Wakil Menteri Luar Negeri

Jakarta 5/6/2015 – Untuk menyamakan persepsi tentang masyarakat adat, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir di Kantor Kemenlu Jl. Taman Pejambon No.6 Jakarta . Dalam audiensi ini Sekjen AMAN, Abdon Nababan didampingi Rukka Sombolinggi Deputi Sekejen AMAN Advokasi Hukum & Politik, Erasmus Cahyadi Tere Direktur Advokasi Kebijakan & Hukum serta Patricia Miranda Wattimena Divisi Advokasi Internasional, diterima langsung oleh Wamenlu di

AMAN Terima OSTROM Award

 Pada tanggal 29 Mei 2015 yang lalu, AMAN menerima penghargaan OSTROM Award untuk kategori Praktisi terkait “Collective Governance of the Commons” yang merupakan suatu penghargaan terkait kerja-kerja kepengurusan kolektif atas sumber daya bersama. Penghargaan ini diberikan oleh Elinor Ostrom Award on Collective Governance of the Commons Council dan diterima langsung oleh Sekretaris Jendral AMAN, Abdon Nababan, di Alberta, Canada. Ostrom Award merupakan suatu penghargaan yang diprakarsai oleh Elinor Ostrom, seorang

Jopi Teguh Lasmana Peranginangin, Yang Lebih Populer Dipanggil “Jopi”

Lahir di Kisaran, Sumatera Utara pada 19 Maret 1976, Jopi dilahirkan sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Jopi merupakan anak laki-laki satu-satunya di dalam keluarga. Jopi menimba ilmu di Sekolah Dasar (SD) tahun 1982 dan menyelesaikan pendidikan formal pada SMA di Kisaran pada tahun 1994. Kemudian pada tahun 1995 Jopi melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Tadulako (UNTAD) Palu dan resmi menyandang titel sebagai Sarjana Hukum (SH) pada tahun 2003.