September 2015

Press Release: Dayak Benuaq,  Muara Tae Mendapatkan Penghargaan Equator Prize

SIARAN PERS : AMAN, FWI dan EIA MASYARAKAT ADAT DAYAK BENUAQ DI KAMPUNG MUARA TAE MENDAPATKAN PENGHARGAAN EQUATOR PRIZE   Penghargaan karna melindungi dan mengamankan hak atas tanah, wilayah dan sumberdaya    Jakarta, 21 September 2015 – Masyarakat Adat Dayak Benuaq di Kampung Muara Tae, Kutai Barat, Kalimantan Timur, mendapatkan penghargaan bergengsi, Equator Prize, sebagaimana diumumkan secara resmi oleh Badan Program Pembangunan PBB atau UNDP dalam konferensi pers di Sekretariat PBB di New York pada hari ini. Komunitas Adat Muara Tae mendapatkan Equator Prize atas upaya mereka dalam mempertahankan, melindungi dan memulihkan hutan dan wilayah adat mereka

AMAN Meminta Majelis Hakin PN Soasio, Tidore Maluku Utara Membebaskan Bokum dan Nuhu Dari Segala Tuntutan Hukum

Jakarta 20/ 9/ 2015 – Bokum (35) dan Nuhu (40), dua orang warga Togutil Akejira sedang menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Soasio, Kepulauan Tidore, Maluku Utara Kasus ini bermula pada penangkapan Bokum dan Nuhu, pada pukul 02.00 Wit tanggal 1 Maret 2015, di Desa Woejerana, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera. Penangkapan dilakukan oleh 10 orang anggota polisi berpakaian preman dengan persenjataan lengkap, Bokum dan Nuhu dibawa dalam pengawalan

Siaran Pers : Kertas Posisi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara/AMAN Terhadap Draft Intended Nationally Determined Contribution (INDC) Indonesia

Kemajuan Indonesia yang sedemikian pesat selama ini kembali mundur jauh ke belakang ketika membaca Draft INDC yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Pemerintah. AMAN memandang bahwa pemerintah Indonesia tetap mengingkari Masyarakat Adat di Indonesia sebagai Indigenous Peoples sebagaimana tertuang dalam The UN Declaration on The Rights of Indigenous Peoples/UNDRIP (Deklarasi PBB Tentang Hak-hak Masyarakat Adat), dimana Indonesia merupakan salah satu negara anggota PBB yang mendukung adopsi oleh Sidang Umum PBB pada

Surat Sekjen AMAN ke Bapak Susilo Bambang Yudoyono, tentang Masukan untuk Program Nasional Pengurangan Emisi Karbon di Indonesia

Surat Sekretaris Jendral AMAN 030/PBAMAN/V/2010 tentang Masukan untuk Program Nasional Pengurangan Emisi Karbon dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) dan Pengembangan Ekonomi Rendah Karbon di Indonesia. Surat ini dikirimkan menjelang penandatangan Letter of Intent (LoI) antara Pemerintan Kerajaan Norwegia dan Pemerintah Indonesia tentang “Cooperation on reducing greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation”. LoI tersebut ditandatangani di Oslo pada tanggal 26 Mei 2010 oleh Mentri Luar Negri Indonesia Bapak