AMAN, 20 Januari 2015. Masyarakat adat Hampang Delapan Talang Mamak rencananya akan menggelar aksi pada 22 Januari ini untuk menyetop aktifitas PT. SAL (Selantau Argo Lestari). Namun, menjelang aksi tersebut masyarakat adat merasa diintimidasi.
Seperti diungkap Efri Subayang, Ketua BPH (Badan Pengurus Harian) AMAN Riau, ke redaksi Gaung AMAN bahwa dua hari menjelang aksi komunitas ampang delapan dan talang durian cacar, Talang Mamak sudah mulai mendapat reaksi dan intimidasi terutama dari Polres Kab. INHU.
“Pesan singkat (SMS) dari Batin Gondok/Batin Ampang Delapan menginformasikan bahwa ada dua mobil Polres yg mendatanginya,” ungkap Efri Subayang dalam emailnya, “Mereka menyampaikan akan ikut pada aksi tgl 22 januari 2015 tersebut dan minta keterangan.”
Konflik dipicu oleh perambahan hutan untuk perkebunan sawit di rimba pusaka Penyabungan dan Pangunaan pada 2004 terjadi hingga ke Sungai Tunu yang mengancam peninggalan leluhur Talang Mamak. Informasi selengkapnya mengenai masyarakat adat Talang Mamak dapat dilihat di http://www.aman.or.id/wp-content/uploads/2014/05/Paper-Talang-Mamak.pdf. Sedangkan video dokumenter mengenai masyarakat adat Talang Mamak dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=NbmS2xw3cjo.