September 2014

Reportase #InkuiriAdatKalimantan : Antusiasme Masyarakat Adat Sebagai Saksi Inkuiri Nasional

  AMAN, 29 September 2014.“Saya sekarang dalam status tersangka, ditetapkan sama Kapolsek Awang bulan lalu” ujar salah seorang masyarakat adat Dayak Ma’anyan Janah Jari dalam rangkaian Inkuri Adat Nasional Region Kalimantan, “Saya jadi tersangka karena dituduh melakukan kegiatan berkebun ilegal diatas tanah adat saya sendiri yang diklaim oleh perusahaan dengan HGU-nya yang bahkan kami tidak pernah melihat izin tertulisnya.”   Rangkaian kegiatan National inquiry region Kalimantan yang bertempat di Pontianak,

Undangan Menghadiri Inkuiri Adat di Kalimantan Barat

Mengundang masyarakat dan sahabat-sahabat muda dalam rangkaian kegiatan inkuiri nasional Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tentang Hak Masyarakat Adat di kawasan hutan dan wilayah Kalimantan 30 september sd 3 oktober 2014 Rangkaian kegiatan : 30 september 2014 Pukul 09.00 – 13.00 Diskusi Publik “implementasi Putusan MK No.35/2012 bagi pengakuan hak masyarakat adat di kawasan hutan” Gedung Rektorat Lantai 3 Universitas Tanjung Pura, Pontianak 1 – 3 oktober 2014 Pukul 09.00

Sekjen AMAN Berpidato di Sidang Plenary III Konferensi Masyarakat Adat Sedunia

AMAN, 26 September 2014. Sekjen AMAN Abdon Nababan, berpidato di Sidang Plenary III Konferensi Masyarakat Adat Sedunia pada 23 September 2014.  Sidang Planery III itu membicarakan persoalan “Tanah, Wilayah dan Sumberdaya”.   Persoalan tanah, wilayah dan sumberdaya menjadi persoalan serius masyarakat adat di seluruh dunia. Tak jarang aktivis masyarakat adat harus mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan tanah leluhurnya dari ekspansi perkebunan dan pertambangan milik pemodal besar.   Pada awal September ini

Press Briefing, Kalimantan Barat Menjadi Tuan Rumah Public Hearing Inkuiri Nasional

Press Briefing Public Hearing Inkuiri Adat di Kalimantan Barat (Kalbar)   AMAN Kalbar. Ketidakadilan masih dialami oleh masyarakat adat. Bahkan permasalahan yang dihadapi semakin memprihatinkan. Sudah banyak konflik yang menyingkirkan masyarakat adat yang dilaporkan ke Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Tak jarang kasus yang dihadapi berujung pada diskriminasi terhadap masyarakat adat.   Terkait dengan itulah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menggelar dengar pendapat umum (public hearing) dalam rangka

Pernyataan AMAN di Konferensi Masyarakat Adat Se-Dunia

AMAN, 24 September 2014. Di dalam forum konferensi masyarakat adat se-dunia (WCIP/World Conference on Indigenous People) di New York, AMAN mengeluarkan pernyataan terkait dengan persoalan masyarakat adat di Indonesia. Berikut pernyataan sikap AMAN di WCIP. World Conference on Indigenous Peoples 22-23 September 2014, UN Headquarter, New York Round Table 2: Implementing the Rights of Indigenous Peoples at the national and local level Statement of Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Delivered by

Dukungan Untuk Petisi 35 Bertambah Saat Acara International Day Of Peace 2014

Minggu 21 September 2014 pukul 06.00-11.00 WIB – “Pawai Perdamaian” yang berlangsung dari Monas, Sarinah hingga Bundaran Hotel Indonesia pada hari Minggu pagi ini digagas oleh “Wahid Institute” dalam rangka memperingati hari perdamaian internasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 21 September. Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk mengenang jasa K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh perdamaian Indonesia. Semasa hidupnya, Gusdur terkenal pada banyak kalangan baik nasional maupun internasional sebagai

Diskusi Inkuiri Nasional di Konferensi Dunia tentang Masyarakat Adat

AMAN, 19 September 2014. Konferensi dunia tentang masyarakat adat (World Conference of Indigenous People/WCIP) di New York akan semakin menarik dengan adanya diskusi tentang Inkuiri Adat Nasional. Diskusi itu diselenggarakan oleh Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) bekerjasama dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal (Sekjend) AMAN Abdon Nababan dan komisioner Komnas HAM Sandra Moniaga menjadi narasumbernya. Diskusi yang akan dimoderatori oleh Chip Fay, advisor