AMAN, 8 Agustus 2014. Bulan Juli tahun ini AMAN mengadakan riset praktik-praktik baik (good practice) RuaiTV, televisi lokal yang memberdayakan masyarakat adat, di Kalimantan Barat. Salah satu good practice RuaiTV tersebut adalah terkait dengan keberlanjutan finansial.
Layaknya televisi pada umumnya, iklan adalah salah satu sumber pendanaan yang dapat menjaga keberlanjutan operasional televisi. Namun, bagi televisi lokal, memperoleh iklan tidak semudah televisi Jakarta. Dalam momentum pemilihan presiden (pilpres) tahun 2014 ini saja misalnya, seperti yang ditulis oleh www.iklancapres.org, menyebutkan bahwa 92,78% belanja iklan calon presiden (capres) digelontorkan di media-media massa (televisi, radio dan cetak) yang ada di Jakarta. Bayangkan, betapa mudahnya mudahnya media massa di Jakarta mendapatkan kue iklan.
Sebagai sebuah televisi local, tidak mudah bagi RuaiTV untuk mendapatkan iklan seperti televisi yang ada di Jakarta. Sementara perusahan-perusahaan yang ada di Kalimantan Barat sendiri lebih memilih beriklan di media cetak, karena harga nya lebih murah dibandingkan dengan beriklan di televisi. Terkait dengan itulah ada beberapa trobosan yang dilakukan oleh RuaiTV.
Pertama, RuaiTV membuat sasaran pemasang iklan dengan lebih focus. Untuk meraup iklan, RuaiTV memilih segmen bagi Usaha Kecil-Menangah (UKM) di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Ada beberapa paket biaya khusus pemasangan iklan untuk UKM di Kalimantan Barat. “Ada beberapa diskon harga bagi UKM yang memasang iklan di RuaiTV dan ada beberapa bonus untuk para pemasang iklan yang loyal di RuaiTV,” ujar Kepala Departemen Marketing RuaiTV Herbatus David, “Dengan target pemasang iklan yang lebih focus ke segmen UKM itu selain memudahkan kita dalam melakuan marketing sebenarnya juga memiliki misi sosial yaitu ingin memperkuat UKM-UKM local di Kalimantan Barat, sehingga hasil akhirnya akan memperkuat perekonomian di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur,” Jelas David.
Kedua, agar tidak tergantung pada iklan dari perusahaan, RuaiTV mulai menjalin kerjasama program dengan instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. Biasanya program yang dikerjaan dengan pemerintah itu adalah program sosialisasi. Saat ini misalnya, menurut Stepanus, RuaiTV telah menjalin kerjasama program tayangan sosialisasi dengan Kementerian Kominfo, Kesehatan, Dalam Negeri dan instansi BKKBN .
Kerjasama tayangan sosialisasi juga dilakuan dengan pemerintahan daerah di tingkat kabupaten, kota dan Provinsi Kalimantan Barat. Saat ini, menurut David, RuaiTV sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah di Bengkayang, Sanggau dan Kapuas Hulu. Kedepan, menurut Stepanus, kerjasama program dengan pemerintah daerah ini akan terus ditingkatkan. “Potensinya besar, saat ini saja misalnya, di Kalimantan Barat saja terdapat 14 kabupaten/kota,” ujar Stepanus, “Jika RuaiTV dapat memanfaatkan potensi itu, sebagian besar biaya operasional televisi akan tertutupi,”
Ketiga, membuat program-program kreatif berdasarkan momentum-momentum tertentu. Beberapa momentum tertentu itu misalnya bulan Ramadhan , Hari Raya Idul Fitri , Hari Raya Natal dsb. “Bahkan, momentum politik seperti pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan umum legislative (pileg) juga kita manfaatkan untuk membuat program-program kreatif,” ujar Alim, “Namun, tentu saja RuaiTV tetap berpegang pada regulasi yang berlaku dalam membuat program-program yang mamanfaatkan momentum politik pilkada dan pileg ini, sehingga RuaiTV tetap independen dan tida menjadi alat dari kepentingan politik tertentu,”
Keempat, RuaiTV mengelola dan memeperkuat hubungan dengan jaringan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Dengan mengelola hubungan dengan jaringan OMS ini beberapa program kampanye dari OMS memanfaatkan RuaiTV. Hingga kini, RuaiTV pernah menjalin kerjasama program dengan AMAN, Walhi, LBBT, Gemawan dsb. RuaiTV memberikan harga khusus bagi kerjasama dengan OMS.
Kelima, RuaiTV juga membangun dan memperkuat jaringan dengan media-media lain. Dengan terbangunnya jaringan dengan media lain inilah, RuaiTV dapat berkolaborasi dengan media-media lain itu dalam tender program sosialiasi dari pemerintah pusat yang ada di Jakarta.