Namanya Hasnan Singodimayan salah satu Budayawan dan Tokoh Adat dari Komunitas Masyarakat Adat Using, Kabupaten Banyuwangi. Selama puluhan tahun, beliau berjuang memperkenalkan Masyarakat Adat Using melalui tulisan-tulisannya yang kemudian dijadikan buku. Tulisan-tulisannya juga disirkulasikan dalam BLOG tentang Ritual Adat di Komunitas Adat Using. Di usianya yang sudah 85 tahun, beliau masih setia meneruskan perjuangannya.
Beliau dahulunya merupakan seorang pegawai negeri di bidang Penyuluh Perikanan di Kabupaten Banyuwangi. Sekitar tahun 1970-an, didorong oleh kecintaannya pada adat istiadat dan budaya Komunitas Adat Using, beliau mulai membuat tulisan-tulisan tentang adat istiadat Using. Beliau melakukan itu di sela-sela melakukan pekerjaannya sebagai pegawai negeri. Salah satu tulisannya yang tersohor yaitu “SULUK MU’TAZILAH” yaitu tulisan tetang seorang perempuan Penari Gandrung (Seni Tari Using, Banyuwangi) yang tetap berpegang teguh pada agama yang dianutnya (Islam). Saat itu, paska tahun 1965 berkesenian dan melakukan ritual-ritual adat (sesuai adat istiadat di Komunitas Adat Using, Banyuwangi dan berbagai wilayah lainnya) dianggap tabu karena dianggap pengikut/simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dilarang oleh pemerintah Indonesia.
Dengan berani, Bapak Hasnan Singodimayan menguak larangan tersebut dan membuka jalan bagi pengakuan terhadap adat istiadat Masyarakat Adat Using.
Melalui tulisan-tulisannya, Masyarakat Adat Using menjadi lebih percaya diri dengan identitas dan praktek-praktek kearifan adat tradisi mereka. Adat budaya Masyarakat Adat Using menjadi lebih dikenal dan diakui oleh publik yang lebih luas.