AMAN di WCIP (World Conference on Indigenous Peoples)

AMAN, 6 Agustus 2014. Pada minggu ke-3 September 2014 akan berlangsung konferensi internasional tentang masyarakat adat di markas PBB, New York, Amerika Serikat. Lantas, apa sebenarnya pesan dari WCIP tahun 2014 ini? Dan bagaimana peran AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) dalam forum internasional ini?

AMAN sudah 15 tahun memperjuangkan hak masyarakat adat. AMAN sangat aktif di berbagai forum baik lokal, nasional, maupun internasional. Dalam waktu dekat ini,  akan digelar event internasional, World Conference on Indigenous People (WCIP). Dalam forum ini masyarakat adat di seluruh dunia akan berbagi perspektif dan praktik terbaik tentang realisasi hak-hak masyarakat adat di berbagai negara termasuk juga perkembangan pelaksanaan Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang masyarakat adat.

Di PBB masyarakat adat sudah mulai terlibat sejak masih Liga Bangsa-Bangsa. Kemudian pada 2007 PBB melahirkan apa yang disebut dengan Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat. Di dalam deklarasi itu sudah ada instrument internasional untuk HAM tentang masyarakat adat, serta beberapa lembaga-lembaga PBB yang dibentuk khusus dan didedikasikan untuk masyarakat adat.

Ternyata keberadaan instrumen, lembaga, dan sistem yang sudah dibangun itu masih belum cukup sehingga perlu dicek dengan baik mengenai fakta yang terjadi. Untuk itulah, pertama kalinya PBB bersepakat melalui sidang umum PBB untuk menyelenggarakan sebuah event yang disebut sebagai World Conference on Indigenous People atau disingkat WCIP. Jadi WCIP adalah konferensi dunia tentang masyarakat adat.

Di dalam konferensi ini, peserta akan mencoba melihat praktek-praktek baik yang sudah ada di berbagai negara di seluruh dunia saat ini. Ini sangat penting untuk melihat status pemenuhan hak-hak masyarakat adat di seluruh dunia. Nah, dari situ petikan-petikan pelajaran berharga ini bisa menunjukkan dimana gap-nya, challenge-nya, celahnya, dan kekurangannya. Jika kelebihan-kelebihan dari berbagai negara sudah ada, seperti apa strateginya ke depan. Itu karena kemungkinan instrumen yang sudah ada selama ini masih berjalan sendiri-sendiri. Jadi yang akan dilakukan adalah memastikan adanya sebuah strategi untuk memastikan semua instrumen dan sistem yang sudah ada, serta lembaga yang sudah ada saat ini bekerja maksimal. Kemudian pemerintah bisa menggunakan strategi-strategi yang disepakati bersama oleh anggota-anggota PBB untuk pemenuhan hak masyarakat adat. Jadi, dalam WCIP, masyarakat adat akan belajar dari berbagai pengalaman baik yang ada di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Peran AMAN di konferensi dunia tentang masyarakat adat (WCIP).

Di forum ini AMAN tidak secara resmi menjadi wakil pemerintah Indonesia karena di dalam forum ini ada dua pihak, yaitu negara dan masyarakat adat (indigenous peoples). Nah, AMAN berada di kelompok masyarakat adat, jadi bukan bagian dari member states. Tetapi, AMAN menjadi salah satu reference atau vocal point untuk wilayah Asia. Di dunia, ada tujuh wilayah masyarakat adat, salah satunya wilayah Asia, dan AMAN menjadi salah satu pimpinan di dalam kelompok Asia.

Kemudian, yang AMAN mencoba lakukan adalah mendorong petikan-petikan berharga yang sudah terjadi di Indonesia selama ini. Saat ini memang terjadi kemajuan pesat kalau kita bicara tentang politik, hukum, dan kebijakan nasional. AMAN melihat ada Putusan MK 35, UU tentang Desa, dan ada juga draft UU tentang Masyarakat Adat yang sedang diproses di parlemen. AMAN juga melihat ada lembaga Badan Pengelola REDD+ yang kuat di tengah masyarakat adat. Ini adalah hal-hal yang harus AMAN angkat bahwa perkembangan di Indonesia ini dapat yang diangkat ke dunia global atau internasional sehingga menjadi inspirasi bagi negara-negara lain. Itu yang ingin AMAN kerjakan dan sampaikan di sana.

Tentu saja, salah satu yang harus AMAN lakukan adalah menyampaikan hal-hal yang baik yang telah terjadi di negara ini. Namun, AMAN tetap harus menggarisbawahi bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki. Jadi, defisitnya itu masih harus tetap di highlight. Dengan begitu, AMAN berusaha memastikan dan me-lobby pemerintah Indonesia untuk ikut terlibat aktif, serta memastikan pemerintah Indonesia mau menyambut inisiatif baik ini dan membawanya ke dunia internasional. Itu karena hal ini akan berdampak bagus untuk Indonesia di mata dunia.

Jika Indonesia menggunakan cara pandang/perspektif yang sama dengan posisi AMAN bahwa hal ini adalah hal baik yang harus diangkat, AMAN bisa menjadi salah satu dalam kelompok yang selama ini disebut The Champion. Jadi AMAN mengimbau pemerintah Indonesia untuk bisa menggunakan forum ini sebagai momentum yang bagus untuk mengangkat citra Indonesia.

Sumber konten: Diolah dari wawancara Prespektif Baru dengan Koordinator Hukum dan Politik Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi yang dipublikasikan di website http://www.perspektifbaru.com/wawancara/952

Sumber gambar:http://undesadspd.org/IndigenousPeoples/WorldConference/IndigenousPeoplesVoicesontheWorldConference.aspx

Tinggalkan Balasan