Oktober 2013

Perjuangan Agraria Masyarakat Adat, Penyelamatan Nusantara

Bogor, 19 Oktober 2013 — Perjuangan masyarakat adat adalah perjuangan untuk membebaskan nusantara dari berbagai penindasan dan mengembalikan nusantara kepada rakyat, kata Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Abdon Nababan di Bogor, Sabtu (19/10). Pernyataan itu disampaikan saat membuka acara Dialog Buku Orang Indonesia dan Tanahnya karya Cornelis van Volenhoven dan Politik Hukum Agraria karya Achmad Sodiki. Dialog buku ini terselenggara atas kerja sama AMAN dan Sajogyo Institute. “Dari

Penandatanganan Nota Kesepahaman AMAN - Sajogyo Institute

Bogor, 19 Oktober 2013 — Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Sajogyo Institute, Pusat Dokumentasi dan Studi Agraria Indonesia menandatangani nota kesepahaman di Bogor, Sabtu (19/10). Nota kesepahaman ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai masalah-masalah agraria yang dihadapi masyarakat adat, termasuk perempuan adat dan kaum marjinal lain di dalam komunitas adat. Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan menandatangani untuk dan atas nama AMAN, sedangkan Direktur Eksekutif Sajogyo Institute, Pusat Dokumentasi dan

Respecting Indigenous Peoples’ Agrarian Rights will Save Indonesia

Bogor, October 19, 2013 – ‘The struggle of the indigenous peoples is the struggle to free the Archipelago from oppression and restore it back to the people,’ said the Secretary General of the Indigenous Peoples’ Alliance of the Archipelago (AMAN) Abdon Nababan in Bogor, on Saturday 19 October 2013. His remarks came at the opening of a book discussion for Orang Indonesia dan Tanahnya (Indonesian People and their Land),byCornelis van

Rapat Pengurus Besar AMAN ke-12

Bogor, 18 Oktober 2013 — Laporan kerja Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) disampaikan kepada Dewan AMAN Nasional (DAMANAS) di Hotel Sempur Park, Bogor (17/10). Laporan tersebut diapresiasi dengan baik oleh Ketua DAMANAS Hein Namotemo. Kali terakhir Sekjen AMAN menyampaikan laporannya adalah pada Februari 2013 saat Rakernas AMAN di Tumbang Malahoi, Kalimantan Tengah Sudah menjadi tugas Dewan AMAN Nasional untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja organisasi,

AMAN Menerima Maritim Awards kategori Maritime Advocation dari Indonesia Maritime Institute (IMI)

Jakarta,14 Oktober 2013. Ketua Dewan AMAN Nasional, Hein Namotemo menyambut gembira Maritim Award yang diberikan kepada Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. Namun beliau juga mengingatkan bahwa pemerintah Indonesia saat ini belum memiliki sebuah Master Plan atau grand strategi dalam membangun kemaritiman. Pembangunan maritim masih secara spot-spot. Menteri Pertahanan berjalan sendiri, Kepala Staf AL punya program sendiri, Perikanan kerja sendiri, belum ada koordinasi. Kita belum punya grand strategi yang terpadu secara solid

Praktisi Media Adat Asia Berbagi Pengalaman di Medan

Medan, 12 Oktober 2013 – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyelenggarakan lokakarya Berbagi Pengalaman praktisi media adat negara-negara Asia yang tergabung dalam program Indigenous Voices in Asia (IVA). Lokakarya ini diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 8-11 Oktober 2013. Para peserta yang hadir dari Thailand, Nepal, Filipina, Kamboja, dan Indonesia. AMAN menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya dalam rangkaian program ”Berbagi Pengalaman” ini, karena para praktisi media adat dari