Semarak Tari Hetawang Hakangkalu di Tumbang Malahoi

Semarak Tari Hetawang Hakangkalu di Tumbang Malahoi
Tari Hetawang Hakangkalu

Sejak pukul 08.00 pagi, terlihat pemandangan yang berbeda di lapangan Tumbang Malahoi, Desa Gunung Mas. Bapak-bapak dan ibu-ibu peserta Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) ke III AMAN tengah bersolek dengan kostum khas dari daerah masing-masing. Pluralisme yang indah namun intim untuk menunjukan kebhinekaan dari masyarakat adat nusantara.

Seusai sambutan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) AMAN ke III dari Bupati Gunung Mas, Dr Drs Hambid Bintih MM dan SEKJEN AMAN, Abdon Nababan. Pertunjukan dari Sanggar Tarantang Petak Balanga asal Palangkaraya membuka Tarian Hetawang Hakangkalu sebagai sajian pertama yang mengesankan. 9 penari, 4 pemuda dan 5 pemudi dengan kostum rompi dari kulit kayu dan topi yang khas, mereka tampil dalam gerak enerjik.

Performance yang memukau diiringi alunan irama dari alat musik tradisional Gandang, Sarung dan Kangkanung. Tari Hetawang Hakangkalu selain menceritakan tentang keceriaan warga Kalimantan Tengah menyambut panen raya dari hasil pertanian.

Selain itu tarian ini mempunyai nilai dan jejak history yang tinggi dan esensial dalam filosofis masyarakat Dayak dalam bekerjasama dan bergotong royong.  “karya dikaitkan sebagai manusia dan burung Tingang/enggang (burung suci masyarakat Dayak) & pelestarian bagaimana cara berkebun” ungkap Nelvi salah seorang penari dari Tarangtang Petak Balanga. Sanggar ini berdiri sejak 2010, bascampnya dapat ditemukan di Jl.Gang Obos 109 Palangkaraya.

Koreografer dan gerak dalam tarian ini juga mengandung nilai filosofis dari laku hidup masyarakat Dayak, bisa kita menyimak dimulai dari formasi menggigit Mandau sebagai senjata khas Dayak, tingkat kesulitannya dapat kita lihat antara ketajaman Mandau yang diselipkan diantara bibir, sedangkan penari masih bisa menyunggingkan senyum.

Mandau merupakan satu dari  sekian banyak jenis tari yang lahir dari kultur Budaya masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Tari Mandau Suku Dayak simbolisasi dari semangat juang masyarakat Suku Dayak dalam membela harkat dan martabatnya.Kelompok penari Tari Mandau seringkali dilengkapi dengan menggenggam Mandau pada tangan sebelah kanan selanjutnya, koreografer menumbuk padi.

Keseluruhan tarian menunjukan formasi kolosal, bahkan koreografer yang bermakna antara pertarungan sesama laki-laki dan gerak hiburan dari penari perempuan. Keseluruhan tarian memiliki nilai yang filosofis dan daya pukau tersendiri seperti elemen api yang juga dilibatkan dalam tarian ini, teknik ini juga memiliki sisi yang berbahaya jika tidak dilakukan oleh penarai yang terlatih dan profesional.

Tarian terakhir adalah Kandurang Tingang Rangga yang memberikan pesan  moral yang mendalam untuk menambahkan nilai-nilai luhur dan spiritual kepada umat manusia agar selalu menjaga keharmonisan alam berdasarkan wawasan semesta alam//*****RSA

6 Komentar


  1. Hallo saudara seperjuangan Masyarakat Adat Nusantara..terima kasih atas pelaksanaan kegiatan RAKERNAS-III ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA
    21-23 FEBRUARI 2013, TUMBANG MALAHOI, KABUPATEN GUNUNG MAS bisa berjalan dengan sukses dan lancar.

    Terima kasih sudah mempublikasikan karya anak bangsa dengan sajian karya di kegiatan tersebut di atas, perkenalkan saya Benn aurel selaku personil tim kesenian hanya mau menambahkan penjelasan singkat karya kita,terima kasih sebelumnya.Gb

    TARI MUSIKAL PEMBUKAAN
    RAKERNAS-III ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA
    21-23 FEBRUARI 2013, TUMBANG MALAHOI, KABUPATEN GUNUNG MAS-KALIMANTAN TENGAH

    “HATANGKU HAKANGKALU”
    Hatangku Hakangkalu diterjemahkan berarti “bekerja sama bahu-membahu, bergotong-royong dalam semangat sepakat dan kebersamaan untuk mencapai tujuan yang baik”.
    Tarian Hatangku Hakangkalu , berupaya merefleksikan komitmen bahwa Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah siap menjadi salah satu pembela dan memperjuangkan pengakuan, penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak Masyarakat Adat.

    Semangat kebersamaan untuk menjaga dan melestarikan kepercayaan serta materi kebudayaan lokal sebagai bagian dari upaya mengakui, mempertahankan, dan meneruskan nilai dan bentuk sosial-budaya tradisi secara lekat menjadi bagian secara utuh dari Masyarakat Adat Nusantara.

    Tarian Hatangku Hakangkalu ini, dibawa dengan symbol kekayaan khasanah seni dan budaya yang khas, serta dimiliki masyarakat adat Dayak Kabupaten Gunung Mas, Propinsi Kalimantan Tengah.

    TARI MUSIKAL “KANDERANG TINGANG RANGGA BAPANTUNG NYAHU
    Kanderang Tingang Rangga Bapantung Nyahu diterjemahkan berarti “ Berisi sebuah pesan moral bahwa manusia berkewajiban mengandung dan melahirkan generasinya membawa sifat asalnya yang suci, serta membawa makna semangat hidup yang dimiliki manusia untuk terus berkembang ”.
    Tarian Kanderang Tingang Rangga Bapantung Nyahu, berupaya merefleksikan komitmen bahwa Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah harus bisa mengendalikan diri serta memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi hidup jangan sampai kehilangan arah, siap menjadi salah satu pembela dan memperjuangkan pengakuan, penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak Masyarakat Adat.

    Makna bulu ekor tingang juga memaknai kehidupan manusia dengan warna putih-hitam-putih, putih yang pertama menandakan manusia itu dilahirkan suci oleh Tuhan, melambangkan dunia pralahir, kemudian warna hitam melambangkan kegelapan yang dilalui manusia, melambangkan duniawi, serta warna putih lain melambangkan manusia yang disucikan oleh Tuhan, melambangkan dunia akhirat. Dengan lambang ini pula manusia diharapkan bisa menjaga dan memelihara alam beserta isinya.
    Tarian Kanderang Tingang Rangga Bapantung Nyahu ini, dibawa dengan symbol kekayaan khasanah seni dan budaya yang khas serta dimiliki masyarakat adat Dayak Propinsi Kalimantan Tengah.

    Terima kasih saudara2 seperjuangan AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara),.Tuhan menyertai kita semua.


    1. saya sangat bangga dan memberikan apreseasi kepada karya anak bangsa dengan sajian karya di kegiatan tersebut di atas, dan ssajikan kepada saudara seperjuangan Masyarakat Adat Nusantara..yang mengikuti pelaksanaan kegiatan RAKERNAS-III ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA
      pada tanggal 21-23 FEBRUARI 2013, TUMBANG MALAHOI, KABUPATEN GUNUNG MAS dan Puji Syukur telah berjalan dengan sukses dan lancar.

      Terima kasih
      Salam Perjuangan

      Kepala Biro Manejemen dan Keuangan
      AMANWIL NUSA TENGGARA BARAT


  2. Terima Kasih Pak @LALU ARJUNA…atas dukungan dan motivasinya…serta hormat pujiannya…semoga kita bisa bersama2 lg…salam perjuangan.

    Buat saudara2 yg membaca share dr kami…bisa minta tolong yaaa…kami pelaku seni butuh dokumemtasi dari saudara2 ad yg save video/foto penampilan kami…soalnya dari tim kami ga ada sempat dokumentasikan…terima kasih


  3. untuk saudara @benaurel, jika menginginkan dokumentasi yg kmrn di Tumbang Malahui, saya dan tim memilikinya. saya sempat mewawancarai anda, tapi kehilangan no contact. mungkin bisa dishare no contact atau alamat email saudara.

    Terima Kasih

Tinggalkan Balasan