Jakarta, 18 Oktober 2012. Pemangku Adat Kasepuhan Cisitu, Abah H.M OKRI, Jum’at Tgl 14 Oktober 2012 Menerima Penghargaan, “ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA,” dalam bidang Ketahanan Pangan Tingkat Nasioanal yang ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor: 5993/ Kpts/ KP.450/ 11/ 2012 Tanggal 30 November 2012 lalu.
Menyusul penyerahan piagam penghargaan dari Menteri Pertanian RI yang di serahkan langsung oleh Menteri Pertanian RI di Hotel Redtop Jakarta tersebut pada hari yang sama pukul 16:00 Presiden RI, DR H Susilo Bambang Yudoyono juga menyerahkan tropi “ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA” pada Abah H.M Okri di Istana Negara selaku pemangku adat Kasepuhan Cisitu, Kabupaten Lebak Propinsi Banten. Kasepuhan adat ini, di bawah kepemimpinan Abah Okri, demikian beliau disapa oleh warganya, secara tekun mewarisi dari leluhurnya, mempertahankan dan mengembangkan sistim pertanian selaras alam yang sudah berlangsung ratusan tahun.
Dua bulan sebelumnya Abah H M Okri telah dapat penghargaan yang sama atas keberhasilan masyarakat adat Cisitu dalam peningkatan ketahanan pangan khususnya produksi padi untuk tingkat Propinsi Banten. Di samping sistim pertanian selaras alam, di wilayah Kesatuan Sesepuh Adat Cisitu Banten Kidul sampai saat ini tercatat adanya 4003 lumbung padi (leuit) dan tiap tahun masih akan terus bertambah. Melalui H.Yoyo Yohenda, Sekretaris Kesatuan Sesepuh Adat Cisitu, Abah Okri menyampaikan terimakasih kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian Propinsi Banten atas dukungan teknis yang selama ini diberikan kepada warga adat Kasepuhan Cisitu dan dorongan semangat Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).
Menanggapi penghargaan dari Pemerintah tersebut Sekjen AMAN, Abdon Nababan, mengharapkan agar di masa depan Kasepuhan Cisitu tetap mempertahankan kedaulatan komunitas ini atas pangan dengan mempertahankan sistim pertanian selaras alam dan sistim lumbung yang sudah terbukti mampu menopang kecukupan pangan warga adat dalam berbagai situasi perubahan iklim yang sedang mengancam ketahanan pangan di seluruh dunia. “Di samping sektor pertanian, Kasepuhan Cisitu juga perlu mengembangkan sektor-sektor lain sesuai dengan ketersediaan sumberdaya lokal untuk meningkatkan kesejahteran warga dan menyediakan pelayanan yang lebih baik untuk pendidikan dan kesehatan”, lanjut Abdon Nababan. Penghargaan ini juga menggembirakan bagi Kepala Desa Situmulya, Pak Lili. “Kami siap membantu serta mendukung kegiatan Adat Kaolotan Cisitu, selama hal itu membawa dampak positif bagi warga adat yang ada di Desa Situmulya,” ujar Pak Lili.
H.Yoyo Yohenda Sekretaris Kesatuan Sesepuh Adat Cisitu yang juga adalah putra putra pemangku adat Kasepuhan Cisitu dalam keterangannya mengatakan akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak demi meningkatkan kesejahteraan Warga Adat Cisitu. “Pihak Kasepuhan telah mengembangkan Koperasi Serba Usaha untuk mewadahi usaha ekonomi masyarakat adat di berbagai sektor, menyediakan sarana dan prasarana pertanian dengan tetap menjaga kepentingan generasi yang akan datang, khususnya kelestarian hutan di wilayah adat Cisitu.”, ujarnya mewakili Abah Okri.
Sesepuh Adat Cisitu meyakini dengan lestarinya hutan akan dapat menangkal hama-hama yang dapat merusak pertanian itu sendiri, seperti burung, tikus babi. Dalam hal ini, dukungan Dinas Kehutanan Kabupaten Lebak, Propinsi Banten dan Kementerian Kehutanan RI sangat diharapkan oleh warga adat terhadap Program Budaya Lembaga Adat Cisitu, yaitu kesejahteraan rakyat dan hutan tetap lestari.