Salam Hormat,
09 Agustus merupakan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, the International Day of the World’s Indigenous Peoples, hari raya yang dideklarasikan pengesahannya oleh Sidang Umum PBB tanggal 23 Desember 1994. Tema perayaan Tahun ini tentang media “Indigenous Media, Empowering Indigenous Voices”, “Media Adat, Memberdayakan Suara Masyarakat Adat”. Tema ini menjadi sangat relevan untuk kita angkat di Nusantara mengingat semakin derasnya industrialisasi media yang terkonsentrasi di segelintir kelompok usaha (konglomerasi) dan luasnya Negara kepulauan ini.
Perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia ini dilaksanakan oleh AMAN bertempat di Warung Intan Jakarta Selatan yang dimulai dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 19.30. Kita merayakan hari ini dengan penuh hikmat, kita mengenang leluhur kita, para penggerak dan pemimpin perjuangan hak-hak masyarakat adat yang sudah mendahului kita. Secara khusus pada perayaan ini dilakukan hening cipta bagi saudara, sahabat, kawan seperjuangan, guru kita yang baru-baru ini dipanggil Leluhurnya, kembali ke Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Kuasa, Pak Lasso Sombolinggi dari Toraja, salah seorang perintis dan pemandu jalan bagi gerakan kita selama 19 tahun terakhir, Saudara Sujarni Alloy dari Kalimantan Barat, pemimpin muda gerakan ini dari Kalimantan Barat, Saudara Saribul, pejuang hak-hak rakyat penunggu dari Langkat, Saudara Hedar Laudjeng dari Pakkava, Sulawesi Tengah, penjaga moral gerakan kita lewat pemikiran dan tindakan-tindakannya.
Kita berterima kasih kepada mereka, kepada Leluhur masyarakat adat di mana pun, bersyukur bahwa kita masih ada hari ini dan akan melanjutkan perjuangan mereka. Bersyukur bahwa kita sudah dibekali oleh mereka dengan pelajaran berharga, dari keberhasilan maupun kegagalan mereka di masa lalu.
Karena dari hasil perjuangan mereka, kita bisa merayakan hari ini, kita bisa punya satu Deklarasi PBB tentang Hak-hak Masyarakat Adat yang akan memandu seluruh bangsa dan Negara menghapuskan segala bentuk penjajahan yang sampai hari ini masih di alami oleh Masyarakat adat, kita bisa kembali dipandang dan diperlakukan sebagai manusia, setara dengan manusia yang lain, kita bisa kembali dengan bermartabat untuk menyatakan, mempertahankan dan bahkan mengembalikan hak-hak kolektif kita sebagai masyarakat adat.
Untuk Lebih Lengkapnya Kami menyampaikan 2 dokumen resmi dari AMAN dalam rangka Peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia untuk teman-teman milist adat. Kami juga menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh media yang selama ini telah dengan setia meliput berbagai peristiwa penting dalam gerakan Masyarakat adat Nusantara, khususnya sebelum, selama dan setelah KMAN IV di Tobelo bulan April 2012 lalu. Satu himbauan saja untuk media agar di masa depan jangan lagi menggunakan istilah-istilah yang sifat melecehkan dan merendahkan kemanusiaan Masyarakat adat seperti “Masyarakat/suku terasing”, “penduduk/ masyarakat/ suku primitif”, dan “perambah hutan”. Mari kita bangun peradaban baru yang lebih memberikan tempat dan penghormatan yang sama untuk perbedaan agama, keyakinan dan budaya yang dimiliki seluruh penghuni Bumi Pertiwi.
SALAM NUSANTARA
Devisi Informasi dan Komunikasi
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara
Unduh Dokumen:
[dm]16[/dm]
[dm]17[/dm]