Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyayangkan keterlibatan laboratorium Sosiologi UI dalam penelitian tentang keberadaan masyarakat adat ‘Cek Bocek Selesek Rensury’ terkait konflik yang terjadi antara PT. Newmont dengan masyarakat adat ‘Cek Bocek Selesek Rensury’.
Menurut AMAN, untuk mendapatkan legitimasi atas penguasaan kawasan di wilayah adat Cek Bocek Selesek Rensury, PT. NNT berupaya untuk mendapatkan legitimasi akademis untuk menolak keberadaan masyarakat adat ‘Cek Bocek Selesek Rensury’ dengan melibatkan Universitas Indonesia, melalui Laboratorium Sosiologi UI untuk melakukan penelitian tentang keberadaan masyarakat adat ‘Cek Bocek Selesek Rensury’.
Direktur Hukum dan HAM AMAN, Erasmus Cahyadi menuturkan bahwa pada saat mediasi yang diinisiasi Komnas HAM Rabu lalu, laboratorium Sosiologi FISIP UI memaparkan temuan awal penelitian, yang memojokan dan mempertanyakan keberadaan masyarakat adat ‘Cek Bocek Selesek Rensury’.
“Meskipun demikian, utusan-utusan dari Masyarakat Adat Cek Bocek Selesek Rensury dapat melakukan bantahan dengan pembuktian yang justru memperkuat keberadaan mereka,” tutur Erasmus dalam keterangan persnya, Kamis(26/7/2012).
Sehubungan dengan hal tersebut, AMAN menyayangkan bahwa UI, khususnya laboratorium Sosiologi FISIP UI menyajikan hasil penelitian yang mentah dan secara metodologis dipertanyakan dan secara etis tidak dapat dipertanggungjawabkan karena penelitian tersebut dibiayai oleh PT. NNT.
Sementara itu, Mina Setra, Deputi II advokasi hukum dan politik AMAN, dalam konferensi pers di di Sekber PHRI (Pemulihan Hak Rakyat Indonesia) d/a Kantor Eksekutif Nasional WALHI, Kamis (26/7/2012), mengatakan pihaknya sesungguhnya berharap ada pembicaraan lebih luas dari hasil penelitian Lab. Sosio UI tersebut, tetapi pertemuan tersebut justru membahas hasil penelitian UI yang ia nilai sudah didesign untuk mengignore masyarakat adat.
“Sang peneliti UI itu seperti jubir newmont saja, dan ia secara terang-terangan mengaku memang penelitiannya didanai newmont,” tukas Mina Setra.
Mina Setra juga mendesak agar pihak laboratorium Sosiologi UI untuk segera mempublish hasil penelitian mereka agar pihaknya bisa menyanggah hasil penelitian akademis tersebut secara akademis juga. Hal ini penting, lanjutnya, karena kabarnya hasil penelitian tersebut akan dijadikan landasan dalam kasus ini.
“Kami sangat menyayangkan, UI menyajikan hasil penelitian yang mentah secara metodologis, dan secara etis dan moral juga tidak bisa diterima karena didanai oleh perusahaan yang anti masyarakat,” pungkasnya.
Sumber: Tribunnews.com